Kamis, 15 September 2011

STUDI KITAB SUCI : PERJANJIAN LAMA 2 : PENGANTAR PENTATEUKH


BAGIAN PERTAMA : PENTATEUKH
PENGANTAR PENTATEUKH

      Pentateukh (Yun) = lima jilid (sarung) buku karena terdiri atas lima buku : Kejadian. Keluaran. Imamat, Bilangan, Ulangan. Disebut juga Torah / Taurat Musa (wejangan / hukum)
      Kelimanya serasa sebagai satu kesatuan (dari awal ke awal): awal penciptaan dunia sampai saat awal umat Israel (memasuki tanah terjanji)
      Kelimanya oleh penyusun dihubungkan dengan Musa sebagai tokoh sentral. Kitab Pertama (Kejadian) terarah kepada Musa dan keempat Kitab lainnya berkisar pada karya Musa membentuk Umat Israel menjadi umat Allah
      Pentateukh disusun sekitar tahun 550 SM (setelah pembuangan Babel)

 Umumnya para ahli berpendapat bahwa kitab Taurat ditulis bukan oleh satu atau dua pengarang dan melalui proses yang sangat panjang. Sebagaimana Alkitab adalah refleksi pergaulan Israel dengan Allah sepanjang sejarah yang ditulis oleh banyak pengarang dan penyusun lebih dari dua ribu tahun.

Perubahan dalam sejarah bangsa Israel turut mengiringi banyaknya perubahan dalam dokumen-dokumen yang menyimpan sejarah itu. Dan penyunting terakhir bukan semata-mata pengumpul, melainkan benar-benar pengarang karena dia (mereka) juga menyusun kembali atau menambahkan bahan-bahan sesuai kebutuhannya.

A. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN PENULISAN
Latar belakang : Pembuangan di Babilonia membuat bangsa Israel hancur total tercabut dari akar agama dan budaya mereka. Mereka yang kembali ke Israel pun mengalami banyak bujuk rayu agar berpaling dari Allah dan mengikuti mitos-mitos kafir. Sekembalinya dari pembuangan bangsa Israel harus memulai semuanya dari awal.

Tujuan para penyunting : mengembalikan Israel pada agama dengan menampilkan tradisi kokoh yang diwariskan nenek moyang (Abraham & Musa).
Pentatekuh disusun jauh kemudian hari dari kisah-kisah yang diceritakan, namun mereka merenungkannya dalam terang iman bahwa seluruh sejarah sejak awal memang berjalan menurut rencana Allah, yaitu menyiapkan umat pilihanNya.

Kehidupan Israel yang baru harus selaras dengan hukum dan aturan Allah agar tidak jatuh dalam kesalahan masa lalu yang sama. Karena itu dalam Pentateukh banyak berisi aturan-aturan hidup, tatacara kurban maupun penyembahan kepada Allah.

B. AJARAN :
      Masalah pertama yang hendak dijawab adalah dari mana dunia ini?
      Pentateukh mengajarkan bahwa Allah itu ada. Allah yang Mahakuasa yang menciptakan segala sesuatu dan manusia adalah ciptaanNya yang utama, diciptakan menurut gambar dan citraNya. Manusia menjadi wakil Allah dan rekan kerja Allah mengurus dunia
      Mengapa manusia menderita? Dari manakah akar penderitaan itu?
      Kemalangan dan kejahatan bukan berasal dari Allah tetapi sebagai konsekuensi dosa manusia. Dalam Kej 2 – 11 digambarkan keangkuhan manusia yang mau berdiri sendiri lepas dari Allah.
      Allah yang sama, yang menciptakan langit dan bumi adalah Allah yang membentuk mereka sebagai Umat PilihanNya. Rencana Allah tak pernah berubah untuk mengupayakan agar manusia bahagia


C. TAHAP PENYUSUNAN PENTATEUKH :

Sebagaimana bahannya, juga penyusunan kitab-kitab pentateukh terkesan campur aduk antara hukum dan cerita, tidak mengikuti kaidah sastra modern.
      Kejadian, seluruhnya berupa cerita dan kisah,
      Imamat seluruhnya berisi hukum dan aturan serta petunjuknya,
      Keluaran dan Bilangan bercampur antara kisah dan hukum,
      Ulangan berisi pengulangan kisah dan hukum-hukum dalam kitab-kitab sebelumnya dan diletakkan dalam kerangka wejangan perpisahan Musa.


D. RELEVANSI PENTATEUKH BAGI KITA :
Kita pun kerap dihadapkan pada situasi seperti bangsa Israel saat di dan kembali dari pembuangan. Kita kerap digoda untuk meremehkan iman kita sebagai sesuatu yang ketinggalan jaman. Banyak godaan untuk meninggalkan Allah – berpaling pada kekuatan-kekuatan lain, termasuk dewa-dewa lain, termasuk pula kekuatan uang, materi, seks dan sekularisme-hedonisme. Termasuk takut pada setan!

Pentateukh menawarkan pada kita – sebagaimana kepada generasi dahulu – bahwa Allah sungguh ada, kebaikan akan mengalahkan kejahatan, bahwa kita akan aman melangkah pada jalan yang dipilih oleh para nenek moyang iman kita.
Pentateukh masih sangat relevan, karena ia adalah catatan keluarga kita di masa lalu, ia diinspirasi oleh Allah dan menjawab pertanyaan-pertanyaan iman kita. 

Tidak ada komentar: