Senin, 07 Juli 2008

Quo Vadis Web Ikan Segar???


“…. Harus kalian pahami sekarang, dengan lebih jelas dari yang sudah-sudah, bahwa Tuhan memanggil kalian untuk melayani Dia dalam dan dari aktivitas sehari-hari, aktivitas sekuler dan kemasyarakatan kehidupan manusia. Dia menunggu kita setiap hari, di laboratorium, di ruang bedah, di barak-barak tentara, di universitas, di pabrik, di bengkel, di ladang, di rumah dan di dalam luasnya panorama kerja. Pahami ini baik-baik : ada sesuatu yang kudus, sesuatu yang ilahi tersembunyi dalam situasi yang paling biasa, dan terserah kalian masing-masing bagaimana menemukannya…..”

“Khotbah : Dengan Bergairah Mencintai Dunia” Msgr. Escriva


SALAM SEGAR !!!!

Deo Gratias dan Salute! Kami haturkan atas kerja bersama menghelat reuni akbar 60th alma mater tercinta. Selain karena Kehendak dan BerkatNya, perhatian, kerja keras, bantuan moril-spiritual dan komitmen dari semua pihak – baik yang hadir secara fisik maupun yang menyertakan batin serta kasihnya – meniscayakan reuni tersebut berjalan secara luar biasa. Keberhasilan reuni ini tentunya bukan klimaks dari segala potensi kita, para alumni Garum. Keberhasilan reuni akbar 60th hendaknya justru menjadi Tanda Allah bahwa kita mampu bersatu dan berbuat sesuatu yang diluar kemampuan kita masing-masing sebagai individu. Apa yang telah terjadi dan kita raih tersebut hendaknya memacu kita untuk berani bangkit dari rasa pesimisme yang berlebihan, dan mengupayakan rangkaian klimaks-klimaks yang lain. Kita harus berani dan berkomitmen untuk berbuat dan bekerja bagi kepentingan Alma Mater kita, kepentingan saudara-saudara kandung kita yang lain, kepentingan masyarakat sekitar kita, kepentingan Panggilan Allah dan Gereja-Nya yang kudus.

Dan demi tujuan-tujuan itu pula Ikatan Keluarga Alumni Seminari Garum (Ikan Segar) dibentuk. Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya untuk menikmati tugas ini. Dengan bantuan Allah dan dukungan yang tulus dari para alumni semua, saya yang bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa ini, berani menerima tugas mulia ini. Ada begitu banyak hal yang bisa kita kerjakan bersama. Dan tentunya, ada saatnya pula kita akan diuji dengan ke-tidaksukses-sukses-an ; sebelum itu terjadi, atas nama pengurus, saya pribadi meminta maaf karena pasti itu terjadi karena kekhilafan kami. Meski demikian, kami berharap agar kita bersama mampu menangkap Sarana Ilahi tersebut untuk semakin bersatu, semakin giat bekerja dan belajar, semakin saling mengerti dan memahami satu sama lain – tanpa perlu saling mencari kambing hitam.

Saat ini kami sedang menyusun susunan dan progam kerja Pengurus Pusat Ikan Segar. Beberapa telah kami pilih karena harus mulai bekerja menindak lanjuti hasil reuni. Pengurus tersebut antara lain :
- Bendahara (Rm. Eka Winarno dan Sdr. Antonius Mangisengi) yang harus segera membuka rekening atas nama Ikan Segar,
- Komisi A-A, yaitu komisi yang membidangi hubungan Alumni dan Alma Mater (Sdr. Haryanto Kian)
- Komisi IT (Sdr. Vincentius Prijantara) yang membawahi dua sub komisi, yaitu subkom website (Sdr. Andreas Indrianto) dan subkom Data (belum ditentukan).
Selanjutnya, setelah kepengurusan pusat terbentuk, kami merencanakan mengadakan semacam “raker” bersama para pengurus regio untuk menyusun progam bersama Ikan Segar. Waktu dan tempat akan kita tentukan kemudian.

Saat ini, komisi A-A akan menindaklanjuti “PR” reuni yang belum tuntas, yaitu pengumpulan uang lelang foto Mgr. Sutikno Pr dan pengumpulan dana sumbangan pembangunan perpustakaan Seminari Garum – serta beberapa progam kerja yang berhubungan dengan Seminari Garum, termasuk kegiatan-kegiatan yang masih dalam rangkaian 60th Seminari Garum : open house di bulan September 2008.

Komisi IT, rupanya telah langsung bekerja, bahkan sebelum reuni dilaksanakan. Hasil kerja mereka yang pertama adalah membuat database Ikan Segar. Bersumber dan bersinergi dengan database reuni Kepanjen, database dari Kagum, Wagu, database pra reuni 1 Mei 2008 di Gereja Algons dan database hasil reuni akbar 60th Seminari, kita akan mempunyai data yang kurang lebih lengkap, valid, namun tidak signifikan untuk “disalahgunakan” oleh pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab. Dalam beberapa pekan ke depan, bersamaan dengan pembubaran panitia reuni akbar, akan dibahas kebijakan bersama mengenai sharing dan publikasi data ini.

Hasil kerja berikutnya dari team IT yang langsung bisa kita nikmati adalah pembuatan website www.ikansegar.org ini. Website ini didedikasikan sebagai salah satu sarana komunikasi dan informasi para alumni. Karenanya pengelolaan web ini merupakan kerja yang harus selalu up date. Untuk itu dibutuhkan person yang memiliki cita rasa seni tinggi namun tidak terjebak dalam kerja indah sesaat. Person yang mempunyai “usus panjang” karena dituntut untuk ada waktu, ada ide segar, ada kesabaran, ada kerendahan hati, ada instink bisnis yang tajam, dan ada kemampuan berkomunikasi dengan semua pihak. Dan kami merasa sdr. Andreas Indrianto merupakan person yang tepat untuk memandunya. Tentunya, beliau membutuhkan sokongan dan bantuan dari rekan-rekan alumni semua yang lebih paham mengenai dunia maya ini. Silakan berkoordinasi dengan si “tuyul” yang telah berambut panjang ini.

Sekilas isi website ini akan memuat beragam hal, yang tentunya dengan prioritas-prioritas sesuai dengan tujuan website ini dibuat. Ada rubrik berita dan kegiatan Ikan Segar baik di tingkat pusat maupun regio-regio. Tolong teman-teman dan pengurus regio berkenan mengirimkan berita-berita mereka ke pengelola website ini. Ada pula galeri foto, baik tentang reuni, nostalgia, dan kegiatan-kegiatan Ikan Segar. Di web ini kita bisa pula saling berchatting ria dengan sesama member alumni. Dan lebih dalam lagi, situs ini juga menghubungkan kita (link) ke blogger-blogger alumni yang sangat beragam nuansanya. Kami yakin masih banyak alumni yang mempunyai blog, namun belum “berani” di-link-kan ke web ini. Ada yang bilang, “aku sungkan mas, karena isinya foto-foto keluarga”. Lho apa salahnya? Justru sangat baik dong. Inikan ikatan KELUARGA. Dan sudah saatnya keluarga kita sertakan. Ayo Mas disambungkan! Juga untuk rekan-rekan yang belum punya blog (seperti saya), mari belajar menulis, belajar merenung, belajar berekspresi, belajar apa saja…….. (I will!!!). Terus terang saya sangat kagum menelusuri blogger-blogger rekan-rekan. Ada banyak nuansa seperti pelangi yang saling melengkapi – dan betapa indahnya!

Dari segi komersial, dengan porsi khusus, web ini juga akan menampung iklan-iklan offline maupun online. Iklan-iklan dari (usaha) para alumni bisa ditampilkan di sini. Kategori iklannya seperti apa, akan ditentukan lebih lanjut. Yang jelas, ada sejumlah rupiah yang harus dibayar (dijamin tidak mahal). Dana yang diterima akan langsung masuk ke rekening Ikan Segar, untuk kelangsungan organisasi dan bayar hosting website ini.
Dalam website ini, (rencananya) kita bisa juga membeli merchandise-merchandise khas Ikan Segar secara online. Yang masih hangat, kita punya rekanan VCD kegiatan reuni akbar yang lalu, kaos reuni akbar buatan Seminari Garum, mungkin juga buku-buku karangan alumni maupun seminari Garum. Dan nantinya ada banyak merchandise lain, seperti stiker logo Ikan Segar, kaos Ikan Segar, jaket, dan lain-lain.
Bahkan lebih dahsyat lagi, hasil brain storming dengan team IT, kita juga akan mencoba jadi broker beberapa situs penjual buku international, terima jasa down load buku, music klasic, dsb, dsb, dsb….. tolong dibantu untuk merealisasikannya. Silakan selalu klik www.ikansegar.org

Dan untuk melengkapi sarana komunikasi dan informasi tentang Seminari Garum yang telah kita miliki, yaitu milis alumni Seminari Garum dan web Ikansegar.org ini, tim IT pada waktunya akan mempersembahkan satu hosting khusus untuk situs seminari-garum.co.id. Domain ini telah dimiliki oleh Mas Gatut dan menurut Beliau pernah ditawarkan ke Seminari Garum, namun karena saat itu SDM di seminari belum memungkinkan maka belum bisa diterima. Design sederhana web tersebut akan dibuat oleh Tim IT – dan selanjutnya melalui komisi A-A kita akan melakukan pelatihan pengelolaan website ke pihak Seminari Garum agar mampu mengupdate web sejauh diperlukan. Tujuan kami, setidaknya, jika seseorang ingin mendapatkan informasi mengenai Seminari Garum, dan mencarinya di mesin pencari, yang muncul adalah benar-benar web Seminari Garum, bukan web alumni, bukan pula blogger romo pembina seminari. Ini jika pihak seminari berkenan.

Saudara-saudaraku Ikan Segar,
Mungkin saat-saat ini gairah kita masih segar karena suasana reuni masih hangat ; gairah bernostalgia masih membara. Sampai kapan bara itu mampu bertahan? Rasanya diperlukan suatu landasan yang lebih dalam untuk mempertahankan jalinan kita untuk tetap segar – tetap “ON”. Untuk itu, ijinkan kami, yang bukan siapa-siapa ini, merujuk ke khotbah salah seorang santo idola penulis, sebagaimana dikutip di atas. Apakah arti semua yang kita lakukan ini? Apakah hal fana ini membawa kita kepada kekudusan dan kepada surga? Apakah yang kita lakukan ini sia-sia saja?

Saudaraku, meski sudah dibilang alumni, sebagai awam atau pun imam, sesungguhnya kita tidaklah terpisah dan hidup sendiri-sendiri di belantara kehidupan ini. Selepas dari kandungan bunda pengasuh, kita tetap belajar dalam seminari kehidupan. Bersama ribuan dan jutaan penghuni dunia yang lain, termasuk pula bersama saudara-saudara yang pernah dikandung oleh bunda pengasuh yang sama, kita berjalan mengupayakan kekudusan. Tuhan memanggil kita semua dalam peristiwa sehari-hari yang sangat biasa. Dalam kerja kita, dalam keluarga kita, dan tentunya juga dalam kebersamaan kita di Ikan Segar ini.

Temans, di sela membuat tulisan yang kacau balau ini, saya membaca buku rekan-rekan Wagu saat menyambut reuni akbar 50th Seminari Garum, “Membuka Topeng Seminari(s)”. Sungguh bagus epilog dari almarhum Romo Mangun Wijaya di buku tersebut. Namun bagi saya, tulisan-tulisan para alumni di dalamnya sungguh sangat menyentuh, sangat jujur, sangat dalam dan benar terasa keluar dari hati dan perenungan yang penuh cinta kepada Seminari Garum beserta hitam putih dan haru birunya. Terbayang wajah-wajah penulis yang kebetulan saya kenal, Doni – yang dulu (menurut saya) sukar dibedakan ngomong serius atau guyon, namun sekarang telah menjadi penulis yang sangat produktif sekaligus imam yang matang. Juga “Cuncun” Tri Kuncoro Yekti yang detail mereview kelakuan-kelakuan hitam diseminari, membuat kenangan yang sempat terlupakan itu mendapatkan artinya yang baru. Juga Yosie, Tommy, Yustinus Sunyoto, Wendy, Nangtok, Andik, Dian Sano, Partono, dan Andika Bayu semua membuat mata ini berkaca-kaca menerawang ke jalan setapak menuju kapel rumah bunda pengasuh ………. “Biarlah lidah ini melekat ke langit-langitku, jika aku melupakan dikau – wahai Seminari Garum!”


Deo Gratias !


5 Juli 2008


FX. Sutjiharto