Jumat, 09 September 2011

MARIOLOGI 1 : SIAPA MARIA?


I. PENGANTAR MARIOLOGI

A. SUMBER
• Bagaimana Tradisi Katolik bisa berbicara begitu banyak tentang Maria? PB begitu sedikit berbicara tentang dia?
– Luk 1:26-38 : Maria diberi kabar oleh Malaikat Gabriel
– Luk 1:39-45 : Maria mengunjungi Elisabeth
– Luk 1:46-55 : Magnificat Maria
– Luk 2:1-5 : Maria dan Yoseph ke Bethlehem
– Luk 2 :6-20 ; Mat 1:18-25 : Kelahiran Yesus
– Luk 2:21-40 : Yesus dipersembahkan ke Bait Allah
– Yoh 2:1-11 : Perkawinan di Kana
– Yoh 19:25-27 (bdk. Mat 27:55-56; mrk 15:40-41) : Maria berdiri di kaki salib
– Kis 1:14 : Maria di tengah para murid (bdk Kis 2 : Pentakosta)
• Dari segi jumlah, cerita Alkitab secara khusus berkisah tentang Maria memang sangat sedikit. (152 ayat : Paulus 1 ayat, Lukas 89 ayat, Kis 1 ayat dan sisanya Matius, Markus, Yohanes). Dari segi mutu ibarat permata. Kecil tetapi luar biasa indahnya.
• Peran Maria telah dinubuatkan (dan dijejakkan) sejak lembar-lembar pertama Perjanjian Lama – hingga – lembar-lembar terakhir Perjanjian Baru. Ia hadir dalam janji Allah terhadap hawa, ibu dari semua yang hidup dan dengan “fiat”nya ia dilukiskan dalam kitab Wahyu sebagai tabut perjanjian, bejana pilihan yang mengandung Allah sendiri. Maria menjadi “kawan sekerja Allah” (1 Kor 3:9) untuk menebus anak-anak hawa, dengan membalikkan dosa hawa.
• Peran Maria : Terbentang sepanjang sejarah keselamatan.
– Maria merupakan bagian integral dari Wahyu Ilahi
– Maria terkait erat dengan Yesus dalam rencana ilahi, yaitu sebagai Bunda Allah Penyelamat
• Sehingga : Misteri dan Karya Kristus tidak dapat dimengerti tanpa Maria karena inkarnasi Sabda terjadi melalui Maria !
• Meski demikian : harus selalu diingat bahwa pada tempat pertama, gagasan-gagasan PL maupun PB adalah hendak menjelaskan Yesus sebagai penyelamat, bukan Maria. Karena itu Mariologis harus ditafsirkan dalam konteks Soteriologis!
• Ajaran tentang Maria tidak merampas kemuliaanNya melainkan memantulkannya (Maria cermin kekudusan). Sebagaimana Maria telah memberikan darah dan daging kepada Allah Putera, demikian ia memberikan darah dan daging kepada Gereja sepanjang segala masa.
• Ajaran Kristus bukan sekedar menghantar kita agar masuk surga dan terhindar dari neraka, melainkan lebih dari itu yaitu memungkinkan kita untuk membuat hidup sungguh bermakna.
B. PERSOALAN• Sejumlah umat Katolik tampaknya percaya akan apa yang diajarkan Gereja, tetapi tidak dengan serta merta mampu menjelaskan ajaran-ajaran.
• Kebencian anti-Katolik bahkan bagaikan Paulus ketika masih menjadi Saulus. Dan semoga mereka pun bertobat menjadi Paulus.

II. SIAPA MARIA ?• Injil hanya sebut Maria adalah tunangan Yosep yang adalah keturunan Daud. Tentang asal-usul Maria kita peroleh dari Injil apokrif proto Yakobus (sekitar abad II – bdk Luk 1:1-4)
• Maria anak dari Anna dan Yoakim dari Nazareth, suami istri yang sudah tua namun belum mempunyai anak. Keduanya terus berdoa agar bisa mempunyai anak dan mereka berjanji untuk mempersembahkannya bagi Allah.
• Karenanya ketika Maria lahir, sesuai dengan nazar, Maria dipersembahkan ke Kenisah melalui imam Zakharia, yang beristerikan Elisabeth keponakan Anna & Yoakim (sepupu Maria).
• Tak lama setelahnya kedua orang tua Maria wafat dan Maria diasuh oleh imam Zakharia dan Elisabeth, istrinya. Dan sesuai nazar dan pesan orang tua Maria, dia dipersiapkan untuk mengabdi kepada Allah. Umur Maria sekitar 2 tahun saat itu.
• Dan ketika berusia 12 tahun, Maria ditunangkan dengan Yoseph, tukang kayu keturunan Daud. Mengapa tidak dengan calon imam sehingga terwujud pesan orang tua Maria?
• Dikisahkan bahwa sebelumnya Zakharia mendapatkan petunjuk / tanda dari Allah untuk mempertunangkan Maria dengan Yoseph
• Awalnya Maria ragu, ketika dibawa Yoseph tunangannya yang bukan calon iman ke Nasareth. Namun Yoseph yang seorang tulus hati, seorang duda yang saleh sangat menghormati Maria dan menikahi Maria justru untuk melindungi niat Maria mengabdi kepada Allah. Mereka tinggal terpisah di Nazareth.
• Dalam adat Yahudi terdapat dua tahap pernikahan : Erusin dan Nisu’in. Erusin berarti bertunangan = janji resmi untuk menikah dihadapan saksi. Pelanggaran terhadap janji ini adalah zinah = hukuman rajam. Nisu’in = tahap pengantin pria membawa pengantin wanita ke rumahnya untuk hidup bersama.
• Maria hamil. Dan sesuai Ul 22:23-27 harus diketahui sebab kehamilannya. Apakah karena hubungan bebas dengan lelaki lain atau karena diperkosa. Yoseph sebenarnya berhak mengajukannya ke pengadilan, namun ia seorang yang “tulus hati dan tak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum” Tulus hati (dikaios).
• “Menceraikan dengan diam-diam” tanpa surat resmi pengadilan (Ul 24:1) tidak dibenarkan secara hukum. Untunglah malaikat datang menemui dia melalui mimpi.
• Mimpi sejak dulu dipercaya sebagai salah satu jalan komunikasi dengan dunia lain. Dan melelui mimpi Yusuf mendapatkan tugas perutusannya sebagai ayah hukum Yesus (memberi nama bdk Kej 17:19; 1Taw 22:9) sehingga Yesus masuk ke trah Daud.

Tidak ada komentar: