Kamis, 22 Maret 2012

Markus 9:1 Siapa yang tidak mati sebelum Kerajaan Allah datang?

Seorang teman bertanya melalui BBM :

Markus 9:1


Kata-Nya lagi kepada mereka: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa.'

Pertanyaannya : siapa sih yang dimaksud dg yang nggak akan mati? Berarti sampai sekarang masih hidup dong!




Dear Bu Mega,

Ayat yang ibu tanyakan memang tergolong ayat yang controversial dan menimbulkan banyak pendapat di kalangan para ahli tafsir Kitab Suci. Namun coba kita lihat dan kaji secara agak sederhana.



PARARELISME AYAT

Ayat yang sama (Markus 9:1) dan senada kita jumpai juga dalam Injil Sinoptik lainnya :

• Matius 16:28 : Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya."

• Lukas 9:27 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah.


TEKS

Coba kita lihat teks dalam bahasa Yunaninya, :

kaielegenautoiVamhnlegwuminotieisintineVtwnwdeesthkotwnoitineVou mhgeuswntaiqanatouewVanidwsinthnbasileiantouqeouelhluquianendunamei

And he said unto them, Verily I say unto you, That there be some of them that stand here, which shall not taste of death, till they have seen the kingdom of God come with power.



KATA KUNCI

Beberapa kata kunci bisa kita dapatkan dari teks Injil-injil Sinoptik diatas, diantaranya :

1. Yang tidak akan mati bukan satu orang (singular) melainkan jamak (plural : mereka). Jadi tidak mengacu pada satu orang saja.

2. Mereka tidak akan mati sebelum melihat : Kerajaan Allah berkuasa (Markus dan Lukas); Anak Manusia datang sebagai raja dalam KerajaanNya (Matius).

Jadi jelas bahwa yang dimaksud dengan dia yang akan mati bukanlah satu orang saja melainkan beberapa orang. Memang ada yang mengatakan bahwa itu Yohanes Penginjil, murid yang dikasihi Yesus dengan mengacu kepada Wahyu 19 - 22, bahwa Yohanes melihat pengelihatan Yesus sebagai Raja. Namun hal ini kurang tepat mengingat bukti tekstual Alkitab tidak menunjuk kepada "satu orang saja" melainkan kepada "beberapa orang" karena ditulis dengan bentuk jamak.

Ada pula yang mengatakan bahwa sebagian dari kedua-belas murid tidak akan mati sebelum mereka melihat Yesus sebagai Raja.



Kata kunci yang kedua adalah kaitannya dengan Kerajaan Allah. Hal ini bukanlah berarti kedatangan Yesus di akhir jaman (sebagaimana banyak ditafsirkan orang, sehingga mengira orang tersebut sampai sekarang pun masih hidup). Karena makna "Kerajaan Allah" itu cukup luas. Mari kita lihat beberapa ayat yang mengacu pada Kerajaan Allah :



* Matius 6:33

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.


* Matius 12:28

Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.


* Matius 21:43

Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.


* Lukas 17:21,

juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.



Dari ayat-ayat ini bisa kita lihat bahwa maksud dari Kerajaan Allah datang dengan kuasaNya - bukan berarti akhir jaman – meski memang pada akhir jaman kepenuhan Kerajaan Allah akan terwujud. Kerajaan Allah berarti Allah yang menjadi raja. Allah yang memerintah, menguasai segala sesuatu – termasuk diri kita. Bagaimana Allah bisa menjadi raja? Allah menjadi raja ketika kita dengan sadar, tahu dan mau menjadi hambaNya. Kita mempersilakan Dia untuk menguasai seluruh hidup kita.



MELIHAT KONTEKS DEKAT DAN KONTEKS JAUH DARI TEKS MARKUS 9:1

Bagaimana caranya agar Kerajaan Allah itu bisa terwujud? Kita mendapatkannya dengan melihat konteks dekat dan konteks jauh dari teks Markus 9:1.

SEBELUMNYA Yesus berbicara mengenai syarat-syarat mengikuti Dia (menyangkal diri, memanggul salib dan mengikuti Dia). Inilah cara kita mewujudkan penyerahan diri kepadaNya agar KerajaanNya terlaksana. Dengan mengikuti syarat-syarat itu Kerajaan Allah itu pun bisa kita “nikmati” (antisipasi) saat kita masih hidup, saat kita menyerahkan diri kepadaNya dan saat kita bersatu dengan Dia, terutama dalam sakramen-sakramenNya – utamanya dalam Ekaristi. Dan kita pun mempunai tuga suntuk senantiasa mewujudkan Kerajaan Allah itu disekitar kita (ite missa est – Mari Pergi kita diutus)

Di sisi lain, jika kita lihat perikop SETELAH Markus 9 : 1 – kita lihat bahwa sebenarnya Yesus hendak berbicara mengenai peristiwa transfigurasi, dimana IA menunjukkan kemuliaanNya di atas gunung bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes. Dalam peristiwa itu Yesus menunjukkan kemuliaanNya sebagai Raja. Di mana Ia lebih besar dari Elia, nabi besar bangsa Israel yang diyakini tidak mati melainkan langsung diangkat ke surga bersama keretanya (2Raj 2:11 – Kisah tentang Elia bisa dibaca di 1 dan 2 Raja-raja). Juga Yesus lebih besar dari Musa, nabi terbesar Israel yang telah menuntun mereka keluar dari perbudakan Mesir dan menerima sepuluh Firman Allah. Kedua nabi besar ini mewakili dua bagian utama Perjanjian Lama, yaitu Kitab Taurat dan Kitab Para Nabi. Dan suara Allah dari balik awan menegaskan siapa Yesus sebenarnya, yaitu Putera Allah yang Terkasih.

Ketiga Murid yang bersama Yesus itu telah melihat Dia datang sebagai Raja dalam peristiwa transfigurasi itu. Namun yang terlebih penting adalah pesan Yesus bahwa mereka tidak boleh menyampaikan peristiwa itu sebelum Anak Manusia Bangkit dari antara orang mati.

Kerajaan Allah sudah dimulai dan menjadi nyata pada Hari Kebangkitan Yesus dari kuburNya. Saat itulah Dia mengalahkan kuasa kegelapan, yaitu kematian. Dan saat kebangkitan itu benar-benar dialami oleh para murid Yesus. Jadi apa yang dikatakan Yesus pun tergenapi.



Jadi kesimpulannya:

- Ayat Markus 9:1 tidak berbicara mengenai satu orang saja – melainkan beberapa orang

- Kerajaan Allah yang dimaksud di sini bukan akhir jaman melainkan bisa berarti peristiwa transfigurasi dan terlebih saat Kerajaan Allah menjadi nyata, yaitu saat Yesus bangkit dari mati mengalahkan kuasa kegelapan

- Peristiwa kebangkitan Yesus dialami orang para muridNya – dan mereka pun menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta. Roh Kudus inilah yang menjadi penolong dan pemandu mereka meneruskan dan menyebarkan Kerajaan Allah hingga kepenuhannya di akhir jaman



Terima kasih, selamat mempersiapkan Paskah!



FX. Sutjiharto

serambisalomo@yahoo.com


dari berbagai sumber





10 komentar:

Unknown mengatakan...

which shall not taste of death

death itu neraka...

ketika manusia meninggalkan tubuh maka dia hanyalah roh... nah yang dimaksut adalah mreka sudah mati(dunia) namun roh mreka belum akan merasakan neraka sebelum Tuhan datang untuk ke 2 kali nya

Unknown mengatakan...

Saya setuju dengan penjelasannya di atas, bahwa mark9:1 ialah Ia menyatakan kebangkitannya setelah mati dikayu salib

Anonim mengatakan...

gak setuju dengan statement diatas. itu Tuhan sedang berbicara tentang the second coming.

IndahLaan mengatakan...

Terimakasih untuk renungan nya .saya memang tidak mengerti dgn ayat tersebut tapi skrg sy sudah mengerti . Terimakasih bnyak Tuhan Yesus Memberkati 🙏😇

Unknown mengatakan...

Yang pasti bukan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya.
Acuannya adalah Doa Bapa Kami: datanglah KerajaanMu jadilah kehendakMu di Bumi seperti di dalam Sorga.
Jelas setelah Kembangkitan dan Keturunan Roh Kudus.
Lahir baru setelah penyerahan total dan menjadikan Tuhan Yesus sebagai penguasa tunggal dalam hidupnya maka Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa dalam masing2 peribadi. Lihat murid2 setelah kepenuhan Roh Kudus, mereka berapi-api tuk mengabarkan Injil kerajaan Allah karena apa?
Mereka sudah mengalami kuasa yang dari kerajaan Allah itu... bandingkan sebelumnya... Murid yg ke Emaus, Petrus pergi menangkap ikan, dll (belum mengalami kuasa kerajaan).
Jadikanlah Dia menjadi penguasa tunggal dlm hidup kt maka Dia dan kerajaanNya pasti hadir dalam hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Bambang mengatakan...

Mantap penjelasannya. Terima kasih

Chandra Purba mengatakan...

Menurut iman Katolik, orang yg meninggal seketika itu Roh nya mengalami pengadilan pribadi dan detik itu ditetapkan apakah masuk neraka atau sorga atau disucikan dulu di api pencucian sblm masuk ke Sorga.
Pada saat kedatangan Yesus kedua kali semua yg hidup dan mati diadili dalam pengadilan umum. Yang mati dibangkitkan kembali tubuhnya (tubuh rohani) untuk dipersatukan kembali dgn rohnya. Pada pengadilan umum tdk mengubah status orang yg sdh di neraka atau di sorga pada saat pengadilan pribadi. Yg dineraka tetap di neraka yg di sorga tetap di sorga.
https://youtu.be/VL6tqZBkzRA

Anonim mengatakan...

Pada ayat matius 9:1 ini sesuai dengan penjelasan Al qur'an bahwa Yesus tidak mati,beliau akan hadir pada akhir zaman menegaskan bahwa beliau bukan Tuhan. Di perkuat lagi dgn Mstius 7:21-23 Yesus tidak mau di sebut Tuhan, bila ada manusia yg menyebutnya Tuhan akan di usir dari surga.,
Matius 9:1 terbukti hanya Yesus yg tidak mati di antara mereka yg ada pada waktu itu.
Ayat selanjut nya menerangkan bahwa:
Suara Allah dari balik awan menegaskan bahwa Yesus Utusan Allah,bukan Allah itu sendiri.
Jadi kalau ada yg menganggap Yesus adalah Allah,jadi siapa yg berbicara di balik awan yg menegaskan bahwa Yesus seorang utusan?
Mungkin kh roh Yesus pergi di balik awan, sesudah itu balik ke jasad Yesus yg lagi bersama murid2 nya?

Anonim mengatakan...

Maaf , Saya Salahkan Pernyataan Di Atas , Semua Pengikut Yesus Nanti Nya Akan Tau Siapa Yg Tidak Akan Mati Itu , Org Yg Di Maksud Itu Tertuju Pada Satu Org , Saya Mempercayai Reinkarnasi , ☺️

Anonim mengatakan...

Secara thelogis itu sudah benar. Dan itu memang ada sesuai dengan firman tuhan dan itu disebut manusia abadi sebelum kedatangan yesus ke 2x percaya atau tidak percaya itu kembali pribadi masing2.dan itu rahasia