MARIA RATU SURGA
•
Gereja Katolik menghormati Maria sebagai Ratu.
–
Sejarah sejak para Bapa gereja (Hieronimus,
Agustinus, Efrem) sampai ajaran KV II, KGK mengakui martabat Maria sebagai
ratu.
–
Madah “Salam Ya Ratu Surgawi….”
–
Rosario peristiwa mulia kelima : Maria
dimahkotai di surga
–
Hari pesta khusus yang didedikasikan untuk
merayakan ke-ratu-annya atas surga dan bumi (22 Agustus)
–
Lukisan, gambar, patung Maria di seluruh dunia
tak jarang dengan berhiaskan mahkota.
•
Tidak berlebihan???? Alkitabiah???
•
Merongrong martabat rajawi Yesus?
•
Bagaimana mungkin ia bunda Yesus sekaligus
“istri” raja Yesus???
- Konsep Bunda Ratu Isreal purba : banyak istri satu ibu.
•
Konsep modern ratu = isteri raja. Konsep ini
tidak sesuai dengan budaya timur tengah di mana raja mempunyai banyak isteri.
Memang ada permaisuri (istri yang utama) namun bukan dalam peran seorang Ratu.
(Bayangkan Solomo punya 700 istri)
•
Setiap raja mempunyai satu ibu.
Memberikan martabat ratu kepada si ibu merupakan langkah bijak dan
strategis: Bunda Ratu adalah isteri raja terdahulu – sekaligus ibu raja
yang bertahta sekarang. Bunda Ratu adalah simbol martabat rajawi sang raja;
yang mengikat dia dengan darah rajawi sang raja. Bunda ratu menjadi jaminan
keabsahan kedudukan sang raja dalam dinasti tersebut.
•
Bunda ratu : Ibr. gebirah (nyonya
besar) memiliki kedudukan kedua setelah raja.
–
1 dan 2 Raja-raja : peran bunda ratu dalam
kerajaan daud : hampir setiap kali cerita memperkenalkan seorang raja baru di
Yehuda, selalu disebut pula sang ibunda raja sambil digarisbawahi
perannya dalam suksesi itu.
–
akhir 2Raj ketika Babel menaklukkan Kej. Yehuda,
ibunda ratu merupakan orang pertama dalam daftar orang-orang yang
diserahkan setelah raja Yoyakhin sendiri. Ibunda raja sangat vital perannya.
•
Kekuasaan rajawi ibunda ratu sangat nyata :
–
Ambil bagian dalam pemerintahan rakyat,
memiliki singgasana dan mahkota sendiri (Yer 13:18-20)
–
Kisah Batsyeba : bandingkan Batsyeba saat
menjadi istri Daud (permaisuri – 1Raj 1:16-17,31) yang harus menyembah raja
sampai ke tanah dan memberi hormat jika akan masuk ke kamar Daud suaminya. – dengan
ketika ia menjadi ibunda ratu bagi Salomo anaknya 1Raj 2:19-20). Bahkan
raja Salomo tunduk menyembah dan menyambutnya – bahkan duduk di sisi kanan raja
(tempat terhormat bdk. Mzm 110 : Mesias akan duduk di sisi kanan Allah – Ibr
1:13)
•
Peran Ibunda Ratu : Perantara
1
Raj 2:19-20 : Batsyeba masuk menghadap raja Salomo untuk membicarakan hal
itu untuk Adonia, lalu bangkitlah raja mendapatkannya serta tunduk menyembah
kepadanya; kemudian duduklah ia di atas takhtanya dan ia menyuruh meletakkan
kursi untuk bunda raja, lalu perempuan itu duduk di sebelah kanannya.
Berkatalah perempuan itu: "Suatu permintaan kecil saja yang
kusampaikan kepadamu, janganlah tolak permintaanku." Jawab raja
kepadanya: "Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak
permintaanmu."
•
Peran sebagai pengantara bagi rakyat kepada
raja. Dalam teks sangat jelas dan sarat makna
•
Peran ini menjadi gambaran bagaimana Maria
sebagai ibunda ratu berperan sebagai pengantara kita: terus menerus berbicara
atas nama kita di hadapan tahta Puteranya di Surga.
B. Maria, Bunda ratu dalam
Nubuat
•
Datangnya Mesias dari seorang perawan keturunan
Daud telah di nubuatkan dalam Yes 7:14 “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan
memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan
menamakan Dia Imanuel”.
•
Latar belakang nubuat ini adalah ketika kerajaan
Daud terancam invasi dari dua musuh
besar yang berkoalisi untuk menyerang Yerusalem. Raja Ahas merasa takut dan
putus asa. Yesaya datang memberikan nubuat bahwa kerajaannya akan bertahan. Nubuat
ini di satu pihak menunjuk kepada Hizkia anak raja Ahas yang akan lahir.
Sekaligus menunjuk pula ke suatu masa depan yang lain, yaitu kedatangan Mesias.
•
Nubuat ini mengarah kepada keturunan Daud,
berkaitan dengan kelangsungan dinasti Daud – karena itu perempuan muda yang
melahirkan seorang putera jelas seorang bunda ratu. Siapakah dia?
•
Bagi jemaat perdana, nubuat ini sangat jelas
maknanya jika kita baca berdampingan dengan cerita Injil bahwa “Allah menyuruh
malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret kepada seorang
perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud
….. dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan
disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan
kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum
keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan
berkesudahan.“ (Luk1:26-27.32-33)
•
Tugas rajawi Maria ini semakin mendapatkan
pengukuhannya ketika Elisabeth yang dipenuhi RK berseru “Siapakah aku ini
sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Luk1 :43)
•
Dalam bahasa istana timur tengah kuno, gelar “ibu
Tuhanku” adalah sapaan untuk ibunda ratu – sedangkan raja disebut
dengan gelar “Tuhanku” (Bdk 2sam 24:21). Elisabeth adalah orang pertama dalam
KS yang secara eksplisit mengakui jabatan Maria sebagai Bunda ratu!
•
Lebih lanjut kisah biblis tentang keratuan Maria
secara simbolis tersurat nampak dalam konteks kunjungan tiga Maius (raja) dari timur (Mat 2:11). Dalam
konteks ini bahkan peran Yusuf seolah tidak ada – padahal dalam Mat 1-2
Yusuf sangat menonjol (malaikat temui 3 kali, ke Bethlehem, ke Mesir trus
kembali ke Israel.)
•
Dalam konteks itu seolah Matius menunjukkan siapa
sesungguhnya Maria : Bunda Ratu bagi Raja Yesus yang baru lahir, yang baru
dilantik dalam dinasti Daud bertemu dengan para raja.
•
Peristiwa simbolis ini sangat penting : di
saat martabat Yesus sebagai raja diakui pertama kali oleh tiga raja dari timur,
Matius menggaris bawahi peran sang bunda ratu di sisi kanan Sang Raja.
C. Maria Ratu Surga
•
Lebih jauh lagi, Yohanes melihat ke-bundaratu-an
Maria dari sisi eskatologis. Maria Ratu Surga, sebagaimana dikisahkan
dalam Wahyu 12. (Lihat tipologi Maria Hawa Baru).
•
Maria Ratu Surga bermahkotakan dua belas
bintang, menunjukkan martabat rajawi Maria yang melampaui para bunda
ratu sebelumnya di kerajaan Israel. Dua belas bintang mengingatkan kita akan dua
belas suku Israel sekaligus dua belas rasul yang adalah batu
dasar Israel baru yaitu Gereja.
•
Gambaran matahari, bulan, dan bintang yang
mengelilingi Maria mengingatkan kita akan mimpi Yusuf (Kej 37:9) . Maria
akan menonjol dan dihormati diantara sesamanya, manusia.
•
Sebagai model murid Kristus, Maria sungguh
memiliki bagian yang unik, menonjol dalam kerajaan Puteranya. Maria menyerahkan
hidupnya sebagai hamba Tuhan yang rendah hati (Luk 1:38, 48 bdk. Yoh 2:3-5;
19:25-27), dan dengan demikian ia ditinggikan (Luk 1:46-55; bdk Why 12:1)
•
Karena itu, martabat Maria sebagai ratu bukanlah
sesuatu yang jauh dari kehidupan kristiani. Martabat itu bukanlah sekedar kedudukan
menonjol di surga yang harus kita kagumi dari jauh, melainkan justru Martabat
Maria sebagai ratu berfungsi sebagai ikon, suatu tanda eskatologis, dari
panggilan semua orang kristiani: ambil bagian dalam kemenangan mulia Kristus
atas dosa dan kematian (LG 68; KGK 972)
2 komentar:
GELAR RATU BERBEDA DENGAN PERMAINSURI.CONTOH RATU INGGRIS SUAMINYA BUKAN RAJA.ADA RATU TIDAK ADA RAJA BEGITU JUGA SEBALIKNYA. LUCIFER(setan)adalah malaikat yg cantik(YEH.28:17)YG PUNYA GELAR RATU SORGA(YER.44:16-22).SETAN MENYURUH MEMBUAT PATUNG YG DAPAT BICARA&BERGERAK utk MENGHORMATI antikris(wahyu 13:14-15).KEL.20:4,PATUNG utk dihormati itu dosa sama dengan printah setan,siapapun yg menyuruhnya.
TUHAN YESUS ADALAH RAJA SORGA. HANYA TUHAN YESUS PENGANTARA KITA DENGAN BAPA DI SORGA(YOH.14:6).apapun yg kita lakukan termasuk berdoa harus dalam NAMA TUHAN YESUS(Kolose 3:17)tidak perlu nama manusia karena TUHAN YESUS ADALAH ALLAH PENCIPTA LANGIT BUMI(YOH.1:1)yg menjadi manusia(YOH..1:14).
Posting Komentar