Minggu, 11 September 2011
MARIOLOGI 6 : DOGMA MARIA IMMACULATA CONCEPTIO
A. PENGANTAR
• Dogma ini dinyatakan Oleh Paus Pius IX Ineffabilis Deus, pada tanggal 8 Desember 1854 : Sesungguhnya, dogma SP Maria Tanpa Noda Dosa adalah keyakinan “… bahwa perawan tersuci Maria sejak saat pertama perkandungannya oleh rahmat yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang mahakuasa karena pahala Yesus Kristus, Penebus umat manusia, telah dibebaskan dari segala noda dosa asal”(Paus Pius IX, Ineffabilis Deus).
• Jauh sebelumnya Pesta Maria Dikandung Tanpa Noda tanggal 8 Desember dimulai tahun 1476 oleh Paus Siktus IV. Ia tidak membuat doktrin tersebut sebagai sebuah dogma sehingga membiarkan umat Katolik Roma untuk bisa percaya atau tidak tanpa risiko dituduh menentang ajaran gereja. Kebebasan ini ditegaskan sekali lagi oleh Konsili Trento. Keberadaan pesta perayaan ini adalah sebuah tanda kuat mengenai kepercayaan Gereja atas Maria Dikandung Tanpa Noda, bahkan jauh sebelum peresmiannya sebagai sebuah dogma di abad ke-19.
• Dalam hal ini, dogma ini juga dipandang sebagai sebuah contoh penting dari penggunaan sensus fidelium yang berkembang di tengah-tengah umat dan Magisterium, tidak hanya bersandar sepenuhnya pada Kitab Suci dan tradisi.
• Meski demikian Gereja percaya bahwa dogma ini didukung oleh Kitab Suci dan oleh tulisan Bapa-bapa Gereja serta oleh logika akal budi : oleh karena Yesus menjadi daging di dalam tubuh Sang Perawan Maria, adalah suatu hal yang masuk akal apabila Maria bebas dari segala dosa, untuk menyiapkan tempat yang layak bagi Putera Allah dan Maria sendiri bisa menyatakan penyerahan dirinya atas kehendak Ilahi. Karena pentingnya peran Maria, maka Allah (berhak) membuat pengecualian untuk Maria.
B. LATAR BELAKANG DOGMA
• Tahun 1849, Pius IX meminta pendapat para uskup di seluruh Gereja mengenai apa yang mereka sendiri, para klerus, dan umat rasakan mengenai keyakinan ini dan apakah mereka menghendakinya agar ditetapkan secara resmi. Dari 603 uskup, 546 memberikan tanggapan positif tanpa ragu. Dari mereka yang menentang, hanya lima yang mengatakan bahwa doktrin tersebut tidak dapat ditegaskan secara resmi, 24 tidak tahu apakah ini adalah saat yang tepat, dan 10 menghendaki agar mereka yang menentang doktrin tersebut dinyatakan salah.
• Paus Pius juga melihat kelesuan rohani dalam dunia dimana kaum rasionalis telah menyangkal kebenaran dan segala sesuatu yang adikodrati, di mana revolusi-revolusi sosial mengakibatkan gejolak dalam masyarakat, dan revolusi industri mengancam martabat para pekerja dan kehidupan keluarga.
• Oleh sebab itu, Paus Pius menghendaki dibangkitkannya kembali kehidupan rohani umat beriman dan beliau melihat tidak ada cara yang lebih baik selain dari menampilkan kembali teladan indah Bunda Maria dan perannya dalam sejarah keselamatan.
• Menarik juga disimak bahwa dalam beberapa penampakan, Santa Perawan sendiri menegaskan dogma itu.
– Pada tanggal 9 Desember (tanggal yang ditetapkan sebagai Perayaan SP Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa di Kerajaan Spanyol) 1531 di Guadalupe, Bunda Maria mengatakan kepada Juan Diego, “Akulah Perawan Maria yang tak bercela, Bunda dari Allah yang benar, yang melalui-Nya segala sesuatu hidup…”
– Tahun 1830, Bunda Maria mengatakan kepada St. Katarina Laboure agar dibuat Medali Wasiat dengan tulisan, “O Maria sinelabe originali concepta, intersede pro nobis, qui ad te confugimus”
– Terakhir, ketika menampakkan diri kepada St. Bernadete di Lourdes pada tahun 1858, Bunda Maria mengatakan, “Akulah yang Dikandung Tanpa Noda Dosa.”
C. SALAH PAHAM TENTANG DOGMA INI
• Sangkaan non Katolik : Dogma Maria Imaculata mengacu pada awal kehidupan Yesus dalam rahim Maria. Padahal lebih jauh dari itu, yaitu pada sejak awal Maria dikandung oleh ibunya: St. Anna, ia telah bebas dari dosa asal dan segala pengaruhnya.
• Sangkaan lainnya (kadang dari Katolik!) yang sebenarnya berkait dengan sangkaan sebelumnya bahwa Maria ditebus bukan oleh Yesus melainkan oleh Allah sendiri, karena saat Maria dikandung Yesus belum lahir
D. DASAR BIBLIS
i. Luk 1:28 "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau”.
• Kesaksian Gabriel secara pasti menyatakan kekudusan Bunda Maria yang luar biasa. “Engkau yang dikaruniai (kechariotomene)” menurut Origenes, sebutan ini tak pernah diberikan kepada orang lain kecuali Maria!
• Maria dikaruniai dengan anugerah tak terhingga yaitu Yesus sendiri
• Gabriel tidak menyapa Maria dengan namanya, melainkan dengan nama barunya, hakekatnya : penuh rahmat – itulah namanya yang sebenarnya (Paus Yohanes Paulus II, ensiklik RMT – Maria Bunda Penebus 1986)
• Beberapa exeget keberatan dengan terjemahan vulgata : kecharitomene ; terjemahan yang lebih tepat untuk frasa itu adalah pleres charitos, yang digunakan juga dalam Yoh 1:14 dan oleh Stefanus dalam Kis 6:8.
• Dalam terjemahan Luk 1:28 versi Inggris lebih beragam :
– New Jerusalem Bible : “Berbahagialah engkau yang diberkati Tuhan! Tuhan menyertai engkau”
– New Amerrican Bible : “berbahagialah engkau o puteri yang penuh rahmat! Tuhan menyertai engkau”
• Mengapa keberatan? Kerena terjemahan yang tidak tepat itu memberikan kesan bahwa rahmat yang diberikan kepada Maria tidak berbeda kepada wanita-wanita lain dalam KS. Jika dia hanya penuh rahmat dalam konotasi biasa maka ia tidak berbeda dengan Elisabeth/Sara/ Hana. Mereka semua mandul dan memperoleh “rahmat”.
• Sementara Rahmat / karunia yang diterima Maria adalah anugerah tak terhingga yaitu Yesus sendiri. Rahmat yang penuh, kuat, dan lengkap. Keadaan berahmat itu bukan melulu saat disampaikan Gabriel melainkan sejak Maria dikandung dan sepanjang hidupnya.
ii. Penggenapan Kej 3:15 : Maria Hawa Baru – Maria Tabut Perjanjian Baru (lihat uraian tipologis)
– Maria adalah “perempuan” yang dimaksud dalam Kej 3:15; Yoh 2:4; 19:26; Why 12:17.
– Maria disiapkan sebagai Tempat Kudus bagi Sang Putera : gelar Maria sebagai bejana rohani, Tabut Perjanjian, dsb.
E. AJARAN BAPA GEREJA
• Pengarang pertama ajaran ketidakberdosaan Maria adalah Pellagius dan diteguhkan Agustinus (aneh : dalam soteriologi mereka sangat berseberangan – perlunya rahmat!)
• Di timur : St. Efraim mengubah syair tentang Maria tanpa cela. Andreas dari Kreta dan Yohanes dari Damsyik
• Di barat mengalami kemandekan : ajaran Agustinus juga bahwa semua orang butuh penebusan Kristus karena semua orang berdosa (asal) yang diwariskan secara turun – ketegangan antara kebutuhan umum akan penebusan dan kebebasan Maria dari dosa asal.
• Meski demikian Greg. Nazianse (390), Greg. Nysaa (395), Sophronius (638), Joh. Damaskus (749) tetap mengajarkan Marai terlindungi dari dosa asal.
• Baru abad 13-14 oleh Yohanes Duns Scotus (Doktor mengenai Maria) ajaran redemptio praeservativa di ajarkan.
F. REDEMPTIO PRESERVATIVA Duns Scotus (1308)
• Kekudusan Maria adalah Karya Yesus. Di antara semua perempuan, hanya Maria yang puteranya ada sebelum ia ada. Penghormatan Yesus terhadap Maria tidak menunggu sampai Ia menjelma melainkan sejak awal mula pula. Allah tidak terikat ruang dan waktu, perkara “sebelum” dan “sesudah” tidak berlaku bagiNya
• Sejak Maria dikandung, Karya Penyelamatan Yesus telah bekerja. Maria diselamatkan Yesus dengan cara yang khas dan unik.
• Illustrasi : menyelamatkan anak dari tenggelam
• Kita diselamatkan Yesus dengan cara ditarik keluar dari kubangan dosa (redemptio restorativa), sedangkan Maria diselamatkan Yesus dengan dijaga sedemikian rupa (redemptio praeservativa) sehingga Maria tidak pernah jatuh sama sekali dalam dosa.
• Ajaran ini ditentang kaum makulanis (makula = dosa) hingga tahun 1477 Paus Sixtus IV menegaskannya sebagai ajaran Gereja.
• Konsili Trente (1546) menerangkan bahwa konsili tidak melibatkan Maria dalam universalitas dosa asal (dikecualikan)
• Ajaran serupa ditegaskan oleh Paus Alexander VIII (1690) dalam rangka melawan Jansenisme.
• Hingga akhirnya ajaran ini ditetapkan sebagai dogma oleh Paus Pius IX (1854)
• “Bahwa Maria `sejak saat pertama ia dikandung, dikarunia cahaya kekudusan yang istimewa', hanya terjadi berkat jasa Kristus: `Karena pahala Puteranya, ia ditebus secara lebih unggul'” (KGK 492).
• “Tidak mengherankan bahwa di antara para Bapa Suci menjadi lazim untuk menyebut Bunda Allah suci seutuhnya dan tidak terkena oleh cemar dosa mana pun juga, bagaikan mahluk yang diciptakan dan dibentuk oleh RK. Perawan dari Nazareth itu sejak saat pertama dalam rahim dikurniai dengan semarak kesucian yang sangat istimewa” (LG 56)
• Dogma Maria Imaculata sekaligus merupakan refleksi atas rencana semula Allah menciptakan manusia dalam keadaan rahmat (suci) dan bebas dari dosa, sepert Adam dan Hawa di Firdaus.
G. MENGAPA HARUS DEMIKIAN? SOAL-JAWAB
i. Luk 1:47 "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku." Mengapa Maria memerlukan seorang Juruselamat, tanya mereka, jika ia tanpa noda dosa?
• Maria benar, dia juga membutuhkan penyelamat! Sebagaimana keturunan Adam lainnya, dari kodratnya Maria tetap membutuhkan penyelamat, namun campur tangan Allah yang istimewa membuat dia terhindar dari hal dosa (redemptio praeservativa), Maria diselamatkan oleh Kristus. Karenanya dogma ini tidak bertentangan dengan Luk 1:28
ii. Tapi mengapa dia menyebut dirinya rendah (Luk 1:48)? Bukankah dia menyadari diri sebagai “tidak pantas”?
• Siapa yang bisa merasa “tinggi” jika berhadapan dengan Allah? Dibandingkan dengan Allah, semua ciptaan, tidak peduli betapapun sempurnanya adalah rendah, termasuk Maria.
• Dosa bukanlah satu-satunya penyebab kerendahan.
iii. Bagaimana dengan Rm 3:23 “semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah”. Rm 3:10 “tidak ada yang benar, seorang pun tidak”. Kis 4:12 “Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain dalam Dia (Yesus)”.
* Ayat-ayat ini sangat valid namun tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa Maria "dibenarkan" (bukan "benar" dari dirinya sendiri, kemampuannya sendiri) oleh karena Yesus Puteranya. Justru karena jasa Kristus Yesuslah, Maria memperoleh keselamatan sejak dia dikandung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar