A. PENGANTAR
•
Paus Pius XII tanggal 1 November 1950, yang
berjudul Munificentissimus Deus.
•
Dogma ini
menjadi bahan cemoohan non-Katolik : Gereja Katolik menciptakan wahyu
baru yang tidak berdasarkan Kitab Suci. Bagaimana menjawabnya :
–
Sumber Wahyu Ilahi bagi orang Katolik tidak
melulu KS namun juga Tradisi Suci yang telah berakar dan tumbuh di dalam Gereja
Katolik
–
Dogma adalah ajaran Magisterium atas penafsiran
KS bukanlah suatu yang statis namun mengalami perkembangan (bdk DV 8)
–
Dogma bukan suatu ajaran baru muncul – melainkan
menegaskan apa yang telah lama berurat berakar dalam iman umat (sensus
fidelium) yang sehat. Maka jika Gereja Katolik mengumumkan suatu doktrin,
itu sebenarnya hanya mengumumkan apa yang sudah lama diimani oleh Gereja,
dan bukannya sesuatu yang baru tiba-tiba ditambahkan.
–
Mis. Ajaran Trinitas ditetapkan pada Konsili Nicea (325): bukan berarti
sebelumnya tidak dikenal. Tulisan-tulisan para Bapa Gereja menyaksikan
berlimpahnya ajaran tentang Trinitas ini. Juga pada saat Gereja Katolik menetapkan
Kanon KS pada Konsili Hippo (393) dan Konsili Carthage (397) bukan
berarti Gereja Katolik baru ‘menciptakan’ Alkitab pada saat itu.
•
Dengan pengertian yang sama, Dogma Maria
Dikandung Tanpa noda dan Dogma Maria Diangkat ke Surga merupakan pengajaran
yang telah lama ada dan diimani oleh Gereja, yang nyata ada dalam tulisan para
Bapa Gereja dan sudah berusia tua sekali, sejak abad 8 umat kristiani merayakan
pesta Maria diangkat ke Surga.
•
Iman Gereja tentang pengangkatan Bunda Maria ke
surga, telah lama berakar dalam Gereja.
•
Para pengajar
antara lain adalah: St. Yohanes Damaskus (676-754), St. Antonius Padua,
(1195-1231), (1206-1280), St. Thomas Aquinas (1225-1274), St Albert Agung, St.
Benardinus (1380-1404), St. Robertus Belarminus (1542-1621), St. St. Petrus
Kanisius (1520-1597), Alphosus Liguori (1696-1787).
•
Konsep
Maria diangkat ke surga juga diajarkan oleh Gereja Ortodoks Timur dan gereja Oriental dan
Ortodoks Koptik, dikenal dengan nama Tidurnya Sang Theotokos. Dalam denominasi-denominasi yang merayakannya, peristiwa pengangkatan ke
surga ini dirayakan tiap tanggal 15 Agustus, sebagai sebuah hari wajib
suci dalam Gereja Katolik Roma.
•
Berikut ini adalah bunyi Dogma ini, "....divinitus
revelatum dogma esse: Immaculatam Deiparam semper Virginem Mariam, expleto
terrestris vitae cursu, fuisse corpore et anima ad caelestem gloriam assumptam.“
(MD 44) (terj bebas) "setelah
menyelesaikan perjalanan hidup duniawinya, Santa Maria Perawan Maria
Bunda Allah yang tak bernoda, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surga."
•
Ditegaskan dalam LG 59 :”akhirnya Perawan yang
tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah
menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia ini, telah diangkat memasuki
kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan
sebagai Ratu alam semesta, Tuan atas segala tuan, yang telah mengalahkan dosa
dan maut”
B. BAGAIMANA DOGMA INI
DIJELASKAN?
•
Tempat Maria dalam sejarah keselamatan adalah istimewa dan unik. Allah memberikan
hak-hak istimewa kepada Bunda Maria karena ia harus mengandung Putera Allah. Hubungan
antara anak dan ibu dalam kandungan sangat dekat – tak terpisahkan bahkan. Dan
hal yang sama terjadi antara Yesus dan Maria. Maka sungguh masuk akal bahwa
Allah menyediakan tempat/rahim yang suci tak ternoda oleh dosa asal maupun
pribadi – karena Allah tidak bisa bersatu dengan dosa.
•
Maka bahwa jika untuk melahirkan Yesus,
Maria disucikan dan dikandung tanpa noda dosa, dan selama hidupnya tidak
berdosa maka selanjutnya, setelah
wafatnya, Tuhan tidak akan membiarkan tubuhnya terurai menjadi debu, karena
penguraian menjadi debu ini adalah konsekuensi dari dosa manusia.
•
Menurut Paus Pius XII, Maria diangkat ke surga
adalah konsekuensi dari ia dikandung tanpa noda: “dua previlege yang luar
biasa ini diangugerahkan kepada Bunda Allah yang berada dalam cahaya cemerlang
pada awal dan akhir hidupnya di dunia. Karena kemuliaan tubuhnya yang tetap
perawan merupakan pelengkap sekaligus pantas serta mengagumkan, bagi kemurnian
jiwanya yang bebas dari segala dosa… Ia mengambil bagian dalam kemuliaan
kemenangan Kristus atas dosa dan akibat-akibat dosa yang menyedihkan”.
•
Dasar Biblis? Tentang pengangkatan manusia ke
surga bukanlah hal baru. Henokh juga dikabarkan diangkat oleh Allah agar
tidak mengalami kematian(bdk. Kej 5:24 – Ibr 11:5); juga Elia diangkat
ke surga dengan kereta kuda berapi (2Rsaj 2:1-13). Tradisi Yahudi juga
menganggap Musa terangkat ke surga karena tidak diketemukan kuburnya.
Maria???
•
Maria adalah Tabut Perjanjian Baru yang dengan mengandung
Yesus, ia menjadi tempat kediaman Sabda Allah yang menjadi manusia, Sang Roti,
maka Bunda Maria mengalami persatuan dengan Yesus. Mzm 132:8, “Bangunlah
ya Tuhan, dan pergilah ketempat perhentian-Mu, Engkau beserta tabut
kekuatan-Mu.”
•
Bunda Maria ‘diangkat’ ke surga, dan
bukan ‘naik’ ke surga. ‘Diangkat’ berarti bukan karena kekuatannya
sendiri melainkan diangkat oleh kuasa Allah, sedangkan Yesus ‘naik’
ke surga oleh kekuatan-Nya sendiri.
•
Pengangkatan Maria ke surga sebagai pemenuhan
janji Allah bahwa seorang perempuan (Maria) yang keturunannya (Yesus) akan
menghancurkan Iblis dan kuasanya, yaitu maut (Kej 3:15); dan bahwa pengangkatan
ini merupakan kemenangan atas dosa dan maut (Rm 5-6, 1Kor 15:21-26;54-57).
•
Maria sebagai ko-penebus layak menerima janji
yang disebutkan oleh Rasul Paulus, “… jika kita menderita bersama-sama
dengan Dia…kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.” (Rom 8:17).
Dan Maria adalah yang pertama menderita bersama Yesus dengan sempurna
sehingga Yesus memenuhi janji-Nya ini dengan mengangkat Bunda Maria
dengan sempurna, tubuh dan jiwa ke dalam kemuliaan surga, segera setelah
wafat-Nya.
•
Dalam Maria janji Tuhan akan kebangkitan
badan dipenuhi: kebangkitan jiwa dan badan para orang beriman pada akhir
zaman. Oleh karena peran dan ketaatan-nya yang istimewa sebagai Ibu Tuhan dan
hamba Allah, Bunda Maria diangkat ke surga, sebagai yang pertama dari
anggota Gereja yang menerima janji itu sebagai teladan semua orang
yang percaya kepada-Nya dan yang hidup melakukan kehendak-Nya (lih. Mrk
3:35).
•
Maka, Dogma Maria diangkat ke surga, bukan
semata-mata doktrin untuk menghormati Maria, tetapi doktrin itu mau
menunjukkan bahwa Maria adalah anggota Gereja yang pertama yang diangkat ke
surga. Jika kita hidup setia melakukan perintah Allah dan bersatu dengan
Kristus, seperti Bunda Maria, kitapun pada saat akhir jaman nanti akan
diangkat ke surga, jiwa dan badan, seperti dia.
•
Dengan diangkatnya Bunda Maria ke surga, maka ia
yang telah bersatu dengan Yesus akan menyertai kita yang masih
berziarah di dunia ini dengan doa-doanya.
•
Pengangkatan Maria ke surga menjadikan peran
kepengantaraan Maria terhadap segenap manusia menjadi efektif karena
sebagai bunda yang berkuasa sebagaimana Yesus di sana sebagai Anak Allah yang
berkuasa (Rm 1:4).
•
Setelah dogma ini diumumkan Paus Pius XII
menetapkan pesta liturgis yang baru: Santa Perawan Maria Ratu – sebagai
konsekuensi dogma tersebut dan sekaligus peneguhan tersirat terhadap keiikutsertaan
Maria dalam karya penebusan.
•
Bagaimana konsep Ke-ratu-an Maria dipertanggungjawabkan
secara bibilis?
C. BEBERAPA SOAL-JAWAB :
- Mengapa kamu percaya bahwa Maria dikandung tanpa noda? Apa jawab kita?
•
Kalau anda dapat menciptakan ibumu dan
menjaganya dari segala kekotoran dan cela, apakah anda akan melakukannya? Tentu
saja, anda akan melakukannya! Tetapi dapatkah anda melakukannya? Tidak! anda
tidak dapat! Tetapi Yesus dapat, dan karena itu Yesus melakukannya!
ii. Apakah Bunda Maria
meninggal atau tidak?
Ada
beda pandangan Maria meninggal atau tidak. Jika dikatakan tanpa dosa mengapa
meninggal (upah dosa = maut!). Beberapa teolog (timur) meyakini Maria hanya
tertidur – sedangkan yang lain menyatakan bahwa Maria bersatu erat dengan
Yesus dan meninggal sebagai solidaritas kepada Puteranya yang Allah pun
meninggal! Hanya saja, tubuh Maria dikatakan tidak membusuk dan diangkat jiwa
dan badannya ke surga. Maria mengambil bagian dalam penderitaan, kematian dan
kebangkitan Yesus secara penuh dan pertama.
iii. Jika diangkat jiwa dan
“badan”nya maka Maria juga perlu makan dan minum?
Menurut
Yesus, di surga kelak manusia yang bangkit tidak kawin dan dikawinkan,
melainkan hidup seperti malaikat (Mat 22:30) – karenanya juga/ tidak perlu
makan dan minum seperti di dunia. Atau lebih tepatnya bahwa persoalan semacam
itu tidak lagi berarti melainkan ‘pikirkanlah perkara yang di atas, bukan
yang di bumi’ (Kol 3:2)
iv. Di mana Maria meninggal /
diangkat ke Surga?
•
Setelah penyaliban, Yesus menyerahkan Maria
kepada Yohanes (Yoh 19:26-27). Tulisan jemaat perdana mengatakan bahwa setelah
itu Yohanes dan Maria tinggal di Efesus. Ada beberapa perbedebatan dimana hidup
terakhir Maria : di Efesus atau kembali ke Jerusalem. Baik kedua kota
itu maupun kota lain tak ada yang mengatakan menyimpan jenasahnya. Kita tidak
mempunyai catatan tentang penghormatan relikui Maria
v. Dimana Yoseph waktu Maria
diangkat ke surga? Masih hidup atau sudah mati?
•
Dari Mat 13:55 dan Mrk 6:3 disimpulkan bahwa
Yoseph telah meninggal. Saat Yesus pulang kampung, orang-orang Nasareth menolak
Yesus karena mengenal siapa Yesus : anak Maria (Mark), anak tukang kayu yang
ibunya bernama Maria (Mat). Nama Yoseph tidak disebut-sebut. Rupanya ia
telah lama meninggal dan orang hanya ingat nama ibuNya padahal budaya Yahudi
lebih menekankan nama ayah (bdk. Nama para rasul yang dikaitkan dengan nama
ayah mereka : Yakobus dan Yohanes anak Zebedeus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar