IBADAT MARIA DAN NOVENA ROH KUDUS
WILAYAH ELISABETH - PAROKI SALIB SUCI – TROPODO SIDOARJO
PENGANTAR
Bulan Mei ditetapkan oleh Gereja sebagai Bulan Maria. Mengapa ? Apa bedanya dengan Bulan Oktober sebagai Bulan Rosario? Apa yang harus kita lakukan di bulan Maria ini? Inilah yang akan kita pahami melalui Ibadat Maria ini.
Baik bulan Mei maupun Oktober adalah bulan yang dikhususkan untuk menghormati Maria. Bulan Rosario (Oktober) diperkenalkan oleh Paus Leo XIII (1883). Rosario sendiri sebelumnya telah dikenal luas terutama oleh ordo Dominikan. Dan semakin memasyarakat setelah kemenangan tentara Kristen atas Turki di Lepanto (1572) yang diyakini berkat pertolongan Maria Bunda Rosario. Pesta ini dikenal secara universal (7 Oktober) dibawah Paus Gregorius XIII (1573)
Bulan Mei sendiri yang dikhususkan sebagai Bulan Maria memiliki akar tradisi yang cukup lama di Gereja Latin / Barat, meski baru tahun 1284 dicetuskan oleh Paus Alexander X dan menjadi praktek Gereja universal abad XVIII saat diperkenalkan Paus Pius XI (Ensiklik Mediator Dei).
Secara liturgi, bulan Mei sebagai Bulan Maria dikaitkan dengan Pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elisabeth yang dirayakan tanggal 31 Mei. Peristiwa penting ini menandai pengakuan eksplisit dari Kitab Suci sendiri bahwa Maria adalah Bunda Allah (bdk Luk 1 : 43).
Memang ada yang mengkaitkan pula bahwa di bulan Mei ini adalah saat musim semi (di Eropa). Di saat itu daun-daun dan bunga mekar kembali. Di musim ini orang Romawi merayakan pesta menghormati dewi Flora dan orang German menghormati dewi bumi. Dan kedua tradisi kafir tersebut di”babtis” untuk menghormati Maria. Marialah Dewi Flora dan Dewi Bumi bagi kita.
Namun yang lebih penting lagi untuk diketahui ialah bahwa dalam lingkaran Tahun Liturgi Gereja, bulan Mei masih dalam masa Paskah dan masa 50 hari menantikan kedatangan Roh kudus. Di saat itu Maria berdoa bersama Gereja memohon turunnya Roh Kudus dalam peristiwa Pantekosta. Jadi Maria ditempatkan dalam inti iman kristiani yakni MISTERI PASKAH KRISTUS. Untuk itulah mengapa pada bulan Mei kita diajak berdevosi kepada Maria dan berdoa bersama dia. Tanpa Yesus, Maria bukanlah apa-apa, tetapi keputusan Maria untuk menjawab Ya atas rencana keselamatan, itulah yang membuka jalan keselamatan bagi kita semua.
Kegiatan apa yang sebaiknya kita lakukan di bulan Mei sebagai bulan Maria?
Sebenarnya devosi terhadap Maria di bulan Mei sangat beragam, tidak terbatas hanya dengan berdoa Rosario – meski harus diakui bahwa doa Rosario adalah doa paling populer dan sangat dianjurkan Gereja. Berkaitan dengan peristiwa kunjungan Maria kepada Elisabeth, bulan Mei juga dikaitkan dengan bulan ziarah. Kunjungan dan doa-doa di tempat-tempat ziarah Maria ramai dikunjungi orang di bulan ini. Dari sisi kegiatan ibadat, sangat dianjurkan di bulan Mei adalah Ibadat Harian Maria. Kegiatan ibadat ini berisi madah, mazmur dan kidung yang berkaitan dengan peran Bunda Maria sebagai Bunda Allah, Bunda Penebus dan Bunda Gereja. Di dalam ibadat itu bisa disisipkan pula doa novena kepada Bunda Maria yang sangat banyak ragamnya.
MENGAPA NOVENA ?
Apakah novena harus dilakukan sembilan kali berturut dengan waktu yang sama?
Novena – ks (novem – kb = sembilan) = masing-masing sembilan / tiap-tiap kali sembilan. Jadi dalam arti sebenarnya, untuk disebut doa novena berarti didoakan sembilan kali (hari) berturut-turut. Mengenai jam : tidak ada ketentuan. Doa novena adalah satu devosi, bukan liturgi resmi, tidak ada peraturan resmi dan terinci dari Gereja.
Doa novena dilakukan seturut teladan Para Rasul dan Bunda Maria yang tekun berdoa menantikan RK (Kis 1:12-2:1). Ketekunan orang yang berdoa selama sembilan hari berturut-turut menunjukkan keseriusan doanya. Karena itu, di bulan Maria ini sangat tepatlah jika kita bertekun dalam doa Novena kepada santa Maria – sambil bersiap diri mendoakan Novena yang pertama yaitu Novena Roh Kudus.
Alasan lain, mengapa novena adalah alasan praktis pastoral. Di banyak tempat, karena terbiasa dengan bulan Maria (Mei) disamakan dengan doa Rosario saja, antusiasme umat sangat berlimpah untuk mendatangi doa lingkungan / wilayah. Ada kekhawatiran sementara pengurus bahwa jika doa Rosario diganti dengan “ibadat biasa” maka antusiasme tersebut akan pudar. Oleh karenanya, dibuat satu ibadat yang sekiranya akan menarik kehadiran umat untuk hadir. Doa novena yang “seharusnya” didoakan selama Sembilan hari, dirasa bisa memenuhi harapan itu.
Ada dua doa novena yang dianjurkan dalam buku ini : Novena Tiga Salam Maria – dan – Novena Medali Wasiat. Doa Novena Tiga Salam Maria diambil dari buku Puji Syukur, sedangkan Doa Novena Tiga Salam Maria diletakkan dalam lampiran I. Sangat dianjurkan, bahwa di hari pertama doa Novena Medali Wasiat dibagikan medali wasiat dan dibacakan sejarah medali wasiat tersebut (lampiran II). Sedangkan sejarah Novena Tiga Salam Maria ada di lampiran III
SUSUNAN IBADAT
Susunan dalam buku ibadat ini pada intinya merupakan gabungan dari Ibadat Harian (Ofisi Ilahi) dengan Ibadat Sabda tanpa imam di Lingkungan / wilayah – dengan diselipkan doa-doa kepada Bunda Maria. Hal ini semata-mata adalah untuk semakin mendekatkan umat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam liturgi Ibadat Harian (Ofisi Ilahi) sesuai anjuran dari Sacrosanctum Concilium
Ibadat ini tersusun atas beberapa garis besar :
• Pembukaan
• Ibadat Sabda :
o Diawali dengan pendarasan Mazmur
o Pembacaan Sabda Allah dan Renungan
o Pendarasan Kidung Efesus
• Aneka Doa Kepada Santa Perawan Maria
• Penutup
Buku Ibadat Bulan Maria ini disusun dari berbagai sumber. Sumber Utama yang kami gunakan adalah dari Buku Ibadat Harian (Liturgia Horarum) dan buku Kumpulan Ibadat Lingkungan (Ernest & Sri Marianto), serta beberapa sumber lainnya. Semoga buku ini bermanfaat memperkaya khasanah Ibadat Lingkungan kita.
Menjelang Bulan Maria, 2012
FX. Sutjiharto – Serambi Salomo.
Sub tuum praesedium configimus, Sancta Dei Genitrix!
PEMBUKAAN
I. LAGU PEMBUKAAN
•
Pujian kepada Maria dari buku AKU MENGAGUNGKAN TUHAN
• Untuk Novena Roh Kudus : lagu bisa dipilih dari PUJI SYUKUR no. 565 sampai dengan no. 577 – atau buku lain yang sesuai
II. TANDA SALIB DAN SALAM
+ Dalam Nama Bapa dan Putera……….
P : Semoga Tuhan dan BundaNya berkenan hadir di tengah-tengah kita
U : Sekarang dan selama-lamanya
III. TEMA
Pemimpin memberikan pengantar tema dan sedikit ulasan mengenai rangkaian doa novena yang telah berjalan, dan sebagainya. Singkat dan padat. Dan dilanjutkan dengan hening sejenak sebelum mendoakan Doa Pembuka
IV. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa………
(hening sejenak)
(Pilih salah satu)
PILIHAN 1
Allah yang Mahasuci, Engkau menguduskan Santa Perawan Maria guna menyiapkan kediaman yang pantas bagi PuteraMu. Ia Kau bebaskan dari cacat cela sejak awal hidupnya, yakni sejak ia dikandung. Setiap noda Kau jauhkan dari padanya, sehingga ia benar-benar suci dan layak menjadi ibu Tuhan Yesus. Semoga berkat doa Ibu Maria, kami pun dapat hidup suci murni. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
PILIHAN 2
Allah yang mahakuasa, umatMu bersukacita dibawah perlindungan perawan tersuci Maria. Semoga berkat bantuannya kami bebas dari segala yang jahat di dunia, dan layak mendapat sukacita kekal di surga. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
IBADAT SABDA
V. MADAH KEPADA BUNDA MARIA
Nada lagu (Pilih salah satu):
6 6 6 6 2 4 3 2
6 6 7 5 6 i 7 6
6 7 i 2 i 6 i 765
6 6 7 5 3 5 6 6
ATAU NADA VENI CREATOR
5 6 5 4 5 6 5 i 2 i
i 5 6 i 2 i 2 3 2
i 2 3 i 7 6 5 1 2 5 6 i
7 i 6 5 4 6 6 7 6 5 4 5
PILIHAN 1 :
Maria bunda tercinta
Dengarkan kami semua
Yang bermohon dan berdoa
Dengan hati yang percaya
Bila ditimpa bencana
Terancam bahaya dosa
Kami mohon perlindungan
Agar setya pada Tuhan
Bila senja hidup tiba
Dan kami dipanggil Bapa
Kami mohon pertolongan
Agar tekun dalam iman
Dimuliakanlah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada Bunda Maria. Amin
PILIHAN 2
O ratu kami yang mulya
Luhur tiada taranya
Engkau merangkul memangku
Tuhan Allah penciptamu
Pintu yang ditutup Hawa
Dibuka Putera bunda
Engkaupun turut berjasa
Membukakan gerbang surga
Kami anggap tugas luhur
Untuk mengucapkan syukur
Dengan menyanyikan madah
Atas anugerah Allah
Dimuliakanlah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada Bunda Maria. Amin
VI. PENDARASAN MAZMUR
(dipilih satu mazmur untuk didaraskan – setiap mazmur diawali dan diakhiri dengan antiphone: 6 6 …….. 6 6….)
Mazmur 113
Antifone : Berbahagialah engkau, ya Perawan Maria, yang mengandung pencipta semesta alam. Alleluia
Nada lagu : 3 4 5………4 3. / 7 i……………7 5. //
Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, *
Pujilah nama Tuhan.
Terberkatilah nama Tuhan *
Sekarang dan selama-lamanya
Dari timur sampai ke barat *
Terpujilah nama Tuhan
Tuhan menguasai segala bangsa, *
KemuliaanNya mengatasi langit.
Siapakah seperti Tuhan, Allah kita,*
Yang bersemayam di tahta yang luhur;
Yang membungkuk untuk melihat ke bawah, *
Untuk memandang langit dan bumi.
Tuhan menegakkan orang lemah dari debu *
Dan mengangkat orang miskin dari sampah,
Untuk mendudukkannya di tengah para penguasa, *
Di tengah para penguasa bangsanya.
Tuhan memberikan keturunan kepada wanita mandul*
Dan menjadikannya ibu yang penuh sukacita.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putera dan Roh Kudus, *
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu *
dan sepanjang segala abad. Amin
…….antifone : Berbahagialah …….
Mazmur 148 B
Antifone : Santa Maria, engkau melahirkan penciptamu, namun engkau perawan selalu. Alleluia
Nada lagu : i 7 i………… 7 5 . / 5 5 ……. 4 5 7. //
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, *
Pujilah Allahmu, hai Sion.
Sebab Ia menguatkan palang pintu gerbangmu, *
Ia memberkati para pendudukmu.
Sebab Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu, *
Dan mengenyangkan dikau dengan gandum yang paling baik.
Ia mengutus sabdaNya ke bumi, *
Dengan segera firmanNya berlari.
DiturunkanNya salju seperti bulu domba, *
dihamburkanNya embun beku bagaikan abu.
DilemparkanNya hujan es seperti kerikil, *
Siapa dapat menahan dinginnya?
Ia bersabda lagi, maka es mencair kembali, *
Ia menyuruh anginNya bertiup maka air mengalir.
Dialah yang menyampaikan firmanNya kepada Yakub,*
Ketetapan dan hukumNya kepada Israel.
Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, *
Hukum-hukumNya tidak mereka kenal.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putera dan Roh Kudus, *
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu *
dan sepanjang segala abad. Amin
…….antifone : Santa Maria…………….
Mazmur 24
Antifone : Santa Maria menerima berkat Tuhan dan memperoleh kemurahan dari Allah penyelamatnya. Alleluia
Nada lagu : 3 4 5 …….. 4 3 . / 7 i ………… 7 5 . //
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, *
Jagad dan semua penghuninya.
Sebab Tuhan yang mendasarkan bumi atas laut, *
Menegakkannya atas samudera raya.
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan, *
Siapakah berdiri di tempatNya yang kudus?
Yang bersih tangannya dan murni hatinya, *
Yang tidak bersikap curang dan tidak bersumpah palsu.
Dia yang menerima berkat Tuhan *
Dan memperoleh balas jasa dari Allah penyelamatnya
Orang demikianlah yang mencari Tuhan, *
Yang menghadap hadirat Allah Yakub.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura,+
Dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi, *
Supaya masuklah raja mulia
Siapakah raja mulia itu? +
Tuhan yang perkasa dan perwira, *
Tuhan yang jaya dalam peperangan.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura,+
Dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi, *
Supaya masuklah raja mulia
Siapakah raja mulia itu? +
Tuhan semesta alam, *
Dialah raja mulia.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putera dan Roh Kudus, *
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu *
dan sepanjang segala abad. Amin
……..antifone : Santa Maria……….
VII. BACAAN KITAB SUCI
Bacaan Kitab Suci bisa dipilih dari tema-tema Maria yang sesuai – atau dari bacaan liturgi harian
VIII
. RENUNGAN KITAB SUCI
IX. KIDUNG EFESUS 1 : 3 - 10
(kidung diawali dan diakhiri dengan antiphone: 6 6 …….. 6 6….)
Antifone : Engkaulah puteri yang diberkati Tuhan, sebab engkau melahirkan bagi kami sumber kehidupan. Alleluia
Nada lagu : i 2 3…….. 2 3 i. / 3 …….. i 23 2 i . //
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, +
Yang telah memberkati kita dalam Kristus *
Dengan segala berkat rohani di surga
Sebab dalam Kristus, Allah telah memilih kita +
Sebelum menciptakan jagad raya, *
Supaya kita kudus dan tak bercela di hadapanNya.
Dengan cinta, Allah telah menentukan kita menjadi puteraNya+
Dengan perantaraan Yesus Kristus *
Karena kerelaan kehendakNya.
Supaya terpujilah rahmatNya yang mulia +
Yang dianugerahkanNya kepada kita *
Dalam putera yang dikasihiNya.
Dalam Kristus, kita telah memperoleh penebusan berkat darahNya +
Yaitu pengampunan atas segala pelanggaran kita, *
Menurut kekayaan rahmatNya yang dilimpahkanNya kepada kita.
Dengan segala hikmat dan kebijaksanaan +
Allah telah menyatakan rencana kehendakNya kepada kita, *
Sekadar kerelaan yang diikhtiarkanNya dalam Kristus sejak dahulu.
Untuk menggenapkan segala jaman +
Yaitu menyatukan segala sesuatu di surga dan di bumi*
Dalam diri Kristus sebagai kepala.
Kemuliaan kepada Bapa *
dan Putera dan Roh Kudus, *
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu *
dan sepanjang segala abad. Amin
……….. antifone : Engkaulah……..
ANEKA DOA KEPADA SANTA PERAWAN MARIA
X. NOVENA & ROSARIO
(Setiap Novena diawali dengan doa Memorare berikut)
MEMORARE
Ingatlah, O Perawan Maria yang amat murah hati, bahwa belum pernah terdengar seorang pun yang mencari perlindunganmu, yang memohon pertolonganmu, atau mengharapkan bantuanmu, terlantar.
Tergerak oleh keyakinan ini, aku berlari kepadamu, o Perawan segala perawan, bundaku. Kepadamulah aku dating, aku seorang pendosa menghadap kepadamu seraya mengaduh. Bunda Sang Sabda, jangan menolak permohonanku, melainkan, karena kemurahan hatimu, dengarkanlah dan kabulkanlah. Amin
(diteruskan dengan doa novena kepada Maria)
• NOVENA TIGA SALAM MARIA
PUJI SYUKUR NO. 215 (DIDOAKAN HARI PERTAMA HINGGA HARI KESEMBILAN)
• NOVENA SANTA MARIA DARI MEDALI WASIAT
LIHAT LAMPIRAN (DIDOAKAN HARI KESEPULUH HINGGA HARI KE DELAPAN BELAS)
• DOA ROSARIO
(DIDOAKAN HARI KE SEMBILAN BELAS HINGGA HARI TERAKHIR – BISA DIGABUNGKAN DENGAN NOVENA ROH KUDUS)
XI. LITANI & PENYERAHAN KEPADA SANTA MARIA
(pilih salah satu atau keduanya)
•
LITANI SANTA PERAWAN MARIA – PUJI SYUKUR NO. 214
• DOA PENYERAHAN KEPADA SANTA PERAWAN MARIA – PUJI SYUKUR NO. 216
XII. KIDUNG MAGNIFICAT
•
Dari Buku AKU MENGAGUNGKAN TUHAN – hal 3 no. 6
XIII. DOA PERMOHONAN
(Pilih salah satu)
PILIHAN 1
P : Marilah kita memuji Allah, Bapa Yang Mahakuasa, dan bersuka ria di hadapanNya. Sebab Ia telah merahmati Santa Maria yang disebut bahagia oleh semua bangsa. Maka hendaklah kita berdoa dengan rendah hati:
U : Semoga Santa Maria mendoakan kami
P : Allah, Pencipta Mahaluhur, Engkau telah mengangkat Maria ke surga dengan jiwa dan raga, dan mempermuliakannya bersama Kristus,
U : arahkanlah hati kami juga kepada kemuliaan surgawi.
P : Engkau telah member kami Maria sebagai Bunda. Kabulkanlah doanya: sembuhkanlah yang sakit, hiburlah yang berduka cita, ampunilah orang yang berdosa,
U : dan berikanlah damai sejahtera kepada semua orang
P : Semoga umatMu sehati sejiwa dalam cinta kasih.
U : Semoga semua orang mati bersuka ria dalam kerajaanMu bersama para kudus.
(……………………………….. doa spontan)
PILIHAN 2
P : Penyelamat kita telah sudi lahir dari Perawan Maria. Marilah kita menyembah Kristus dan berkata:
U : Semoga BundaMu mendoakan kami, ya Tuhan
P : Kristus, matahari sejati, Perawan Maria telah mendahului Engkau seperti fajar mendahului siang,
U : semoga kami hidup dalam cahaya kedatanganMu.
P : Sabda kekal, engkau telah memilih Maria menjadi bundaMu yang tak bernoda,
U : bebaskanlah kami dari noda dosa.
P : Penyelamat kami, pada saat penderitaan dan wafatMu, bundaMu berdiri di kaki salib,
U : semoga berkat doanya, kami mengambil bagian dalam penderitaanMu dengan gembira hati.
P : Yesus yang mahamurah, ketika terpaku pada salib, Engkau menyerahkan Maria kepada Yohanes sebagai bundanya,
U : semoga kami hidup selaku putera Maria yang sejati. (……………………………….. doa spontan)
PILIHAN 3
P : Penyelamat kita telah sudi lahir dari Perawan Maria. Marilah kita menyembah Kristus dan berkata:
U : Semoga BundaMu mendoakan kami, Ya Tuhan
P : Penyelamat dunia, berkat kekuatan penebusanMu Engkau telah melindungi bundaMu terhadap noda dosa,
U : lindungilah kami juga dari dosa
P : Penebus kami, Engkau menjadikan santa Maria tempat kediaman Roh Kudus,
U : penuhilah kami juga dengan RohMu
P : Raja para raja, Engkau telah mengangkat bundaMu ke surge dengan jiwa raganya,
U : semoga hati kami tetap terarah kepadaMu
P : Penguasa surga dan dunia, Engkau mentahtakan Maria menjadi ratu yang mulia,
U : semoga kamipun Kau ijinkan masuk ke dalam kemuliaan abadi (……………………………….. doa spontan)
XIV. BAPA KAMI
P : Saudara-saudara terkasih, marilah mengokohkan doa dan permohonan kita dengan Doa yang diajarkan Yesus sendiri kepada kita
U : Bapa Kami………….
P : Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan bantulah kami meneladan hidup Ibu Maria yang seluruhnya dikuduskan bagiMu, supaya kami selalu dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus
U : Sebab Engkaulah Raja yang mulai dan berkuasa untuk selama-lamanya
PENUTUP
XV. DOA PENUTUP
PILIHAN 1
Ya Tuhan Allah, kami mohon : semoga hamba-hambaMu ini tetap sehat jiwa dan raga. Jauhkanlah kedukaan di dunia dan kurniakanlah kesukaan di surga berkat bantuan santa perawan Maria. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
PILIHAN 2
Ya Tuhan, kami mohon: ampunilah kesalahan kami, hambaMu. Selamatkanlah kami berkat doa Bunda PuteraMu, supaya tingkah laku kami dapat menyenangkan Dikau. . Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
PILIHAN 3
Allah yang maharahim, bantulah kami yang lemah ini. Semoga berkat doa permohonan Bunda Allah, kami dapat meninggalkan segala dosa. . Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
PILIHAN 4
Ya Tuhan, dengan meriah kami mengenangkan Perawan Maria dan kami percaya ia berdoa bagi kami. Semoga karena doanya Engkau berkenan melimpahi kami dengan rahmatMu. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
XVI. BERKAT PENGUTUSAN
P : Saudara sekalian, ibadat kita sudah selesai
U : Syukur kepada Allah
P : Marilah kita mengheningkan cipta sejenak dan memusatkan hati kepada kerahiman Allah, sambil memohon agar Allah berkenan melimpahkan berkatNya
(Hening sejenak……………..)
P : Allah, Tuhan kami, berkatilah semua warga umatMu di wilayah / lingkungan ini. Berkatilah keluarga-keluarga kami, dan restuilah segala jerih payah kami meningkatkan kesucian dan ketakwaan kepadaMu, ya Allah yang Mahakuasa : Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin
XVII. LAGU PENUTUP
Lagu Pujian kepada Maria : Saran Lagu Regina Coeli Laetare Alleluia
Lampiran I : NOVENA MEDALI WASIAT
Ya Santa Perawan Maria yang dikandung tanpa dosa,
Bunda Tuhan kami Yesus dan Bunda kami, dengan mengandalkan perantaraanmu yang berdaya kuasa dan tak pernah sia-sia, sebagaimana begitu sering terbukti melalui Medali Wasiat, kami anak-anakmu yang terkasih dengan penuh kepercayaan memohon kepadamu untuk memperolehkan bagi kami rahmat dan pertolongan yang kami mohonkan dalam novena ini, asal bermanfaat bagi jiwa-jiwa kami yang fana,
dan jiwa-jiwa yang kami doakan.
(……….Sebutkan permohonan dalam hati ).
Ya Maria, sudah berapa kali kami menjadi tempat suci bagi Puteramu, yang benci akan dosa. Perolehkanlah kami kebencian akan dosa dan kesucian hati, yang memperat kami dengan Allah, sehingga tiap-tiap pikiran, tiap-tiap kata, tiap-tiap perbuatan kami hanya memperbesar kemuliaanNya.
Perolehkanlah bagi kami ketekunan berdoa dan mati raga, supaya dapat kami peroleh kembali apa yang telah hilang karena dosa, dan pada akhirnya kami boleh sampai ke tempat tinggal abadi, tempat dimana Engkau menjadi Ratu para malaikat dan manusia. Amin
(dilanjutkan dengan)
PENYERAHAN DIRI KEPADA BUNDA MEDALI WASIAT
Ya Bunda Allah, Perawan Maria yang tak bernoda, aku mengabdikan dan menyerahkan diriku kepadamu, Bunda Medali Wasiat. Semoga medali ini bagiku menjadi tanda kasih sayangmu padaku dan menjadi pengingat yang tetap akan kewajiban-kewajibanku terhadapmu. Selama mengenakan medali ini, semoga aku mendapatkan perlindunganmu yang penuh cinta dan dipelihara oleh rahmat Puteramu.
Ya Perawan yang berkuasa, Bunda Penyelamatku, bantulah aku untuk selalu dekat padamu selama hidupku. Perolehlah bagiku, rahmat kematian yang bahagia, sehingga bersama engkau, aku dapat menikmati kebahagiaan surgawi selamanya. Amin
3 x Salam Maria dan setiap akhir Salam Maria disertai doa :
"Ya Maria, yang dikandung tanpa dosa, doakanlah kami yang berlindung padamu.”
LAMPIRAN II : SEJARAH DEVOSI MEDALI WASIAT
St. Katarina Laboure
Devosi Medali Wasiat
Dapatkah kalian menyimpan rahasia? St. Katarina Laboure dengan semangat kerendahan hati yang luar biasa menyimpan rahasianya selama empat puluh enam tahun. Rahasia apakah yang disembunyikannya?
Zoe Laboure dilahirkan pada tanggal 2 Mei 1806 di Fain-les-Moutiers, Perancis. Ia adalah anak kesembilan dari sebelas orang putera-puteri keluarga Pierre dan Louise Laboure. Kesebelas anak itu terdiri dari delapan orang putera dan tiga orang puteri. Pierre Laboure seorang terpelajar yang menjadi petani yang sukses. Ketika Zoe berusia sembilan tahun, ibunya meninggal dunia. Zoe sangat sedih kehilangan ibunya, ia masuk ke kamarnya, berlutut di bawah patung St. Perawan Maria dan berdoa, “Bunda Maria, sekarang engkaulah ibuku.”
Tak lama setelah ibunya meninggal, Marie-Louise, kakak perempuan Zoe, masuk Kongregasi Suster Puteri-Puteri Kasih. Oleh karena itu Zoe dan Tonine, adik perempuannya, harus tinggal di rumah untuk membantu ayahnya mengatur rumah tangga dan mengerjakan sawah. Karena tugas-tugasnya itu, Zoe menjadi satu-satunya anak di keluarga Laboure yang tidak mempunyai kesempatan untuk bersekolah. Ia tidak dapat membaca dan menulis.
Sejak Zoe menerima komuninya yang pertama pada tahun 1818, setiap hari ia bangun pukul empat pagi, berjalan beberapa mil untuk mengikuti Misa dan berdoa di gereja. Sama seperti kakaknya, Zoe juga mempunyai keinginan yang kuat untuk masuk biara, tetapi keinginannya itu ditahannya karena tenaganya masih dibutuhkan di rumah.
Ketika usianya sembilan belas tahun Zoe mendapat mimpi yang aneh. Dalam mimpinya, ia sedang berdoa di gereja di Fains. Seorang imam tua mempersembahkan Misa. Ketika Misa telah selesai imam tua itu menunjuk kepada Zoe dengan jarinya. “Anakku,” katanya, “Merawat orang-orang sakit adalah perbuatan yang baik. Suatu hari kelak engkau akan datang kepadaku. Tuhan telah memanggilmu untuk itu. Janganlah engkau lupa.”
Pada tahun 1828 Zoe berusia dua puluh dua tahun dan Tonine dua puluh tahun. Sekarang Tonine sudah bisa menggantikan kedudukannya mengurus rumah tangga. Tibalah saatnya bagi Zoe untuk berbicara kepada ayahnya mengenai panggilan hidupnya. Pierre berusaha mencegah keinginan puterinya, maka ia mengirim Zoe ke Paris untuk tinggal bersama Charles, kakaknya yang telah menikah.
Suatu hari Zoe mengunjungi Biara Suster Puteri-Puteri Kasih. Ia melihat lukisan terpampang di dinding. Lukisan seorang imam tua - imam yang mengunjunginya dalam mimpi di Fains. Zoe bertanya siapakah imam itu. “Pendiri kongregasi kami, Santo Vinsensius de Paul.” (St. Vinsensius de Paul telah wafat 200 tahun yang lalu!) Jadi, itulah rencana Tuhan.
Pada bulan Januari 1830 Zoe menjadi seorang postulan (postulan: masa percobaan, persiapan masuk biara) di Biara Suster Puteri-Puteri Kasih di Catillion-sur-Seine. Tiga bulan kemudian ia dikirim sebagai novis (Novis: biarawan/biarawati yang sedang menjalani masa percobaan sebagai latihan rohani sebelum mengucapkan kaul biara) ke Biara Suster Puteri-Puteri Kasih di Rue de Bac, Paris. Zoe memilih nama Katarina.
Di Biara Rue de Bac Sr Katarina memperoleh penampakan-penampakan luar biasa. Selama tiga hari berturut-turut ia mendapat penampakan hati St. Vinsensius di atas tempat reliqui St Vinsensius disimpan. Di lain waktu ia melihat Tuhan yang Maharahim di depan Sakramen Maha Kudus; penampakan seperti ini terjadi teristimewa pada waktu Misa di mana Tuhan akan menampakkan diri sesuai dengan bacaan liturgi pada hari itu.
Pada tanggal 18 Juli, menjelang Pesta St Vinsensius de Paul yang akan dirayakan keesokan harinya, seorang Suster Superior menceritakan kepada para novis keutamaan-keutamaan Pendiri Kongregasi mereka serta membagikan kepada mereka masing-masing sepotong kain dari jubah St. Vinsensius. Dengan sungguh-sungguh Sr Katarina memohon bantuan doa St Vinsensius agar ia diperkenankan memandang Bunda Allah. Kemudian Sr Katarina pergi tidur.
Tengah malam Sr Katarina dibangunkan oleh seorang “anak kecil yang bercahaya” yang membimbingnya ke kapel biara. Di sanalah Santa Perawan Maria datang dan bercakap-cakap kepadanya. Dalam suatu penampakan yang lain Sr Katarina melihat Bunda Maria berdiri di atas bulatan seperti bola dengan cahaya memancar dari kedua belah tangannya. Di bawahnya terlihat tulisan: “O Maria, yang dikandung tanpa dosa, doakanlah kami yang berlindung padamu.” Bunda Maria meminta agar medali dengan gambar tersebut dibuat dan dogma Yang Dikandung Tanpa Dosa dihormati. Siapa saja yang mengenakan medali tersebut akan menerima rahmat dari Yesus melalui doa-doa ibu-Nya. Kisah lengkap penampakan.
Demikianlah Medali Wasiat dibuat dan devosi disebarluaskan. Dalam waktu yang singkat banyak orang di seluruh dunia telah mengenakannya. Namun demikian, kecuali Bapa Pengakuannya, tidak seorang pun termasuk para suster Puteri-Puteri Kasih, yang mengetahui bahwa kepada Sr Katarina-lah Bunda Allah menampakkan diri.
Kita cenderung mengharapkan banyak pujian dan ketenaran jika memperoleh keistimewaan dari surga seperti itu. Namun tidak demikian halnya dengan Sr Katarina, ia malahan menjauhkan diri dari semua itu. Ia ingin dilupakan dan tidak diperhatikan agar dapat melaksanakan tugas-tugas sederhananya sebagai seorang biarawati Puteri Kasih. Menurut para suster di biaranya, Sr Katarina adalah seorang suster yang sederhana. Seorang yang pendiam, yang kadang-kadang menjadi bahan gurauan serta olok-olok karena sikapnya yang terlalu patuh. Setelah penampakan Santa Perawan Maria kepadanya, Sr Katarina melewatkan empat puluh lima tahun hidupnya sebagai biarawati dengan merawat mereka yang tua dan yang sakit di Rumah Lansia Enghien di Paris. Ia menyimpan semua rahasianya dengan bahagia, ia hanya tertarik untuk melayani Tuhan sebanyak yang ia mampu.
Pada tahun 1876 Sr Katarina merasakan adanya keyakinan batin bahwa ia akan meninggal sebelum akhir tahun berlalu. Menjelang kematiannya, Sr Katarina berusaha melaksanakan permintaan St Perawan Maria yang terakhir yaitu agar sebuah patung Maria dibuat. Baru pada saat itulah Sr Katarina membuka rahasianya dan menceritakan segala sesuatunya kepada Suster Superior (Superior: Pembesar Biara).
Pada tanggal 31 Desember 1876 Sr Katarina meninggal dunia. Suster Superior menceritakan segala rahasia yang telah dipendam demikian lama oleh Sr Katarina kepada para suster Puteri-Puteri Kasih, yang dengan terkagum-kagum baru menyadari bahwa seorang kudus telah tinggal bersama mereka. Pemakaman Sr Katarina adalah pemakaman yang penuh dengan pesta dan sukacita. Segala lagu sedih dan dukacita diganti dengan lagu-lagu gembira dan ucapan syukur: bagi Sr Katarina, bagi Santa Perawan Maria dari Medali Wasiat, dan bagi Allah yang demikian Mengasihi kita.
Pada tahun 1933, lima puluh tujuh tahun setelah St Katarina dimakamkan, makamnya dibongkar. Mereka mendapati jenasah St Katarina dalam keadaan segar sama seperti pada saat ia dimakamkan. Matanya tetap biru dan indah, kedua belah tangan dan kakinya lemas dan tidak kaku, seolah-olah ia sedang tidur. Jenasah St Katarina dibaringkan dalam peti kaca dan ditempatkan dekat altar Kapel di 140 Rue du Bac, Paris, tempat di mana Bunda Maria menampakkan diri kepadanya.
Jika kalian mengunjungi Kapel Penampakan, kalian dapat memandang wajah serta bibir St Katarina; bibir yang telah menyimpan rahasia besar selama empat puluh enam tahun, rahasia yang telah menggoncangkan dunia.
Pada tanggal 27 Juli 1947 Sr. Katarina dinyatakan sebagai santa oleh Paus Pius XII. Pestanya dirayakan pada tanggal 28 November, sehari setelah Pesta Santa Perawan Maria dari Medali Wasiat.
"O Maria, yang dikandung tanpa dosa, doakanlah kami yang berlindung padamu.”
www.indocell.net/yesaya”
LAMPIRAN III : Sejarah Novena Tiga Salam Maria
Novena Tiga Salam Maria adalah novena yang berasal dari Santa Mechtildis dari Helfta (1241-1298). Ia mendapat pengalaman rohani dari Bunda Maria ketika ia mencemaskan keselamatan hidupnya dan memohon agar membantunya pada saat kematiannya. Bunda Maria menanggapi permohonan itu seraya meminta agar Santa Mechtildis berdoa kepada-Nya tiga kali Salam Maria setiap hari.
Doa Tiga Salam Maria itu selanjutnya berkembang luas karena jasa Santo Antonius dari Padua, Santo Leonardus dari Porto Mauritio dan Santo Alfonsus dari Liguori. Ketiga Santo ini dianggap sebagai pewarta ulung doa Tiga Salam Maria. Dan dalam perkembangan selanjutnya, doa Tiga Salam Maria itu menjadi doa Novena Tiga Salam Maria. Doa itu tidak lagi didoakan setiap hari, tetapi mulai didoakan untuk kurun waktu sembilan kali berturut-turut.
Adalah suatu tradisi untuk mengucapkan terima kasih atas bantuan Bunda Maria apabila permohonan seseorang terkabulkan melalui doa Novena Tiga Salam Maria ini dengan cara mengumumkannya melalui pengumuman misa, kesaksian, ataupun media cetak.
Doa dan informasi mengenai Novena Tiga Salam Maria diperoleh dari buku 'Aneka Ibadat Novena' karya Romo Gregorius Suprayitno, Pr, yang diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Nusatama, cetakan tahun 2005.