Senin, 07 Mei 2012

HAL BERDOA

HAL BERDOA



 


(Injil hari Minggu pekan V Paska tahun B/II)

YOH 15: 1-8

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."



Saudara-saudara terkasih, apa yang menyebabkan suatu doa itu dikabulkan? Atau sebaliknya apa yang menyebabkan suatu doa tidak dikabulkan?

Kerap orang mengeluh, saya sudah berdoa sungguh-sungguh. Sudah Rosario, sudah novena segala macam, sudah tahajud tiap malam, sudah mengunjungi gua-gua Maria di sana-sini – sudah pakai puasa segala. Tapi mengapa doa saya tetap tidak dikabulkan? Seringkali kita dihibur atau menghibur diri dengan berbagai nasehat indah: Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita, lebih dari yang kita kira. Atau juga : Indah pada waktunya. Ada yang beri nasehat bijak : Tuhan mengabulkan dengan hal lain yang lebih kita butuhkan. Kadang kita salah berdoa, kita tidak tahu benar apa yang kita butuhkan. Atau juga ungkapan nasehat-nasehat lain yang senada. Apakah nasehat-nasehat itu salah? Nasehat-nasehat itu tentunya benar adanya, namun kalau kita jujur, nasehat-nasehat itu tidak memuaskan dahaga hati kita. Jika begitu ya sudah tidak perlu berdoa panjang-panjang, cukup saja meneladan Bunda Maria : Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut sabdaMu. Cukup sudah……… apakah memang demikian?. Lalu apa gunanya kita meminta? Bukankah Tuhan sendiri bersabda: mintalah maka akan diberikan, ketoklah maka akan dibukakan…. Dan banyak ayat lain yang membuat kita memberanikan diri untuk meminta. Bahkan dalam Surat Yakobus 4:2 dikatakan bahwa “Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa”. Lalu apa yang harus kita lakukan? Bagaimana seharusnya kita berdoa? Bagaimana seharusnya kita meminta?

Saudara-saudara, jika diboleh dibilang bahwa salah satu “hak” besar yang kita miliki adalah berdoa.

Apa sih berdoa itu? Berdoa adalah berbicara kepada Tuhan dan pengungkapan ekspresi jiwa kita kepadaNya. Bukan sekedar ekspresi lidah kita. Lebih baik kita berdoa dalam hati tanpa kata-kata, daripada kita berdoa dengan kata-kata tanpa hati. Doa adalah ekspresi jiwa dan hati kita akan Tuhan. Memang, berdoa bukan sekedar meminta saja. Berdoa dengan segenap diri adalah juga memuji, menyembah, berterima kasih dan berbakti kepada Tuhan – dan diantaranya juga kita berhak meminta dari Tuhan apa yang kita inginkan.

Kembali kepada permasalahan diatas. Lalu bagaimana kita harus berdoa agar kita tidak salah berdoa? Injil Yohanes yang kita dengarkan ini memberikan  kunci jawabannya. Ada dua kata kunci dalam Injil tadi yang perlu kita cermati sebagai kunci jawaban, yaitu kata TINGGAL dan kata MINTA.

TINGGAL. Rupanya kata ini menjadi satu rahasia / kunci agar doa kita didengar Allah: Tinggallah dalam Aku dan Aku dalam kamu.

Banyak orang mendekatkan diri pada Allah hanya saat dia bermasalah. Hanya saat ia merasa butuh Allah. Allah hanya sebagai jalan keluar terakhir di saat semuanya sudah mentok. Setelah kesombongan dan percaya diri tak mampu lagi bisa diandalkan, setelah dukun-dukun dan orang pintar tak lagi bisa menolong. Baru kemudian merapat ke Allah, ke Bunda Maria dengan doa-doa permohonan dan keluh kesah yang tak kunjung henti. Inilah salah satu hal yang menyebabkan doa kita sulit untuk dikabulkan Allah.

Tinggal dalam Allah mengandaikan kita bersahabat dengan Allah dalam keseharian hidup kita. Dalam Injil Lukas 11: 5 dst yang kalimatnya sangat kita kenal : mintalah maka kamu akan diberi, ketoklah maka kamu akan dibukakan….,  kita diingatkan bahwa dalam perumpamaan itu seorang sahabatlah yang mengetok pintu rumah sahabatnya. Kita harus pertama-tama menjadi sahabat Allah. Kita harus benar-benar menjadi anak Allah, sehingga bagi kita berlaku ayat : bapa manakah yang akan memberikan ular jika anaknya meminta ikan???

Tinggal dalam Allah berarti menjadi dan berlaku sebagai sahabat Allah, sebagai anak Allah. Itulah sebabnya sering kita meminta doa kepada orang yang kita anggap “lebih” : orang tua, romo, dsb – karena kita merasa bahwa setidaknya mereka adalah orang yang dekat dengan Allah, sahabat Allah. Dan kita percaya bahwa mereka akan didengar Allah. Dan seyogyanya pun kita berupaya keras menjadi dekat dengan Allah, agar kita pun bisa berdoa bagi orang lain.

Bagaimana kita bisa berlaku sebagai anak Allah atau sahabat Allah? Injil yang kita dengar tadi memberikan kuncinya : kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu.

Dekat dengan Allah berarti kita bergaul akrab dengan Dia. Bagaimana kita bergaul akrab dengan Dia? Salah satu yang utama adalah mendengarkan FirmanNya. Jika kita berdoa berarti kita berbicara dengan Allah – dan bila kita mendengar Firman Allah berarti Allah yang berbicara kepada kita. Penting mana : Allah yang berbicara atau kita yang berbicara? Ironi bahwa orang banyak berdoa namun ia tidak sempat mendengar Allah berbicara. Kita terus menerus berbicara sedangkan kita menelantarkan Tuhan yang sangat ingin berbicara dengan kita……..

Kunci kedua adalah MEMINTA: Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Apa yang seharusnya kita minta? Apa saja!!! Kita adalah anak Allah, maka kita berhak meminta kepada Bapa kita. Sering kita menasehati anak kita yang masih kecil agar jangan meminta-minta kepada orang lain: "Dik, kalau kamu ingin sesuatu, jangan minta-minta ke orang lain. Malu. Bilang saja pada ayah, oke?" Dan Yesus pun bersabda : “Jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya”. Bapa pasti akan mendengarkan permintaan kita.

Sewaktu saya masih anak-anak, sering kami bermain-main dengan banyak sekali anak tetangga di halaman atau di kebun. Permainan kampung : petak umpet, go back sodor, dsb. Ribut sekali. Bahkan kadang bertengkar dan ada yang menangis. Dan tak jarang rupanya ayah dan ibu berusaha memantau kami dengan mendengar dari kejauhan, dan yakinlah bahwa telinga mereka lebih ditujukan kepada suara anak-anaknya sendiri. Mungkin Allah juga demikian kepada kita. Maka mintalah apa saja dariNya!

Kita tidak akan salah meminta jika kita benar-benar tinggal dalam diriNya. Dengan tinggal dalam Dia maka kita pasti akan mengetahui hati Bapa. Kita tahu pula apa yang seharusnya kita minta. Jika kita mengabaikan tinggal dalam Bapa maka kita akan gagal meminta. Sebab jika kita sungguh-sungguh tinggal dalam Dia maka kita akan tahu pasti apa yang perlu bagi diri kita, bagi orang lain yang kita doakan. Kita pasti tahu bahwa ada hal-hal yang tidak dapat kita minta karena pasti akan dijawab dengan tidak. Anak saya tahu kalau pasti ia akan ditolak jika meminta saya beli minuman dingin untuknya, karena dia alergi akut dengan minuman manis dan dingin. Dia pasti akan minta air putih atau teh hangat saja.
Dan mengapa kita berdoa melalui Bunda Maria? Karena Maria adalah contoh dan teladan sempurna orang yang benar-benar bersatu dengan Allah : fisik dan rohani. Firman Allah itu benar-benar bersatu dalam dirinya. Sembilan bulan ia mengandung Yesus – ia menyusui Yesus dan ia mengikuti perjalanan Yesus semasa hidupNya sampai di kayu salib – sampai Ia bangkit, naik ke surga – dan sampai kedatangan Roh Kudus. Mari kita meneladan dan bersatu kepada Bunda Yesus agar kita diajar bagaimana harus dekat dengan Dia!



Selasa, 8 Mei 2012

Selamat Ulang Tahun  Adi !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar