Kamis, 15 September 2011

STUDI KITAB SUCI : PENGANTAR PERJANJIAN LAMA 4 : NEGARA-NEGARA TETANGGA PALESTINA


I.      NEGARA-NEGARA TETANGGA
         Palestina terjepit di antara Mesir disebelah Selatan dan Mesopotamia (Irak) disebelah Utara. Sementara di sebelah barat adalah Laut Tengah dan sebelah timur Gurun Pasir Arabia.
         Ini menjadikan Palestina menjadi penting. Komunikasi dan lalu lintas darat (jalan utama) antara Afrika Utara dan kawasan Timur Tengah itu selalu melalui Palestina. Karena letaknya yang strategis itu, Palestina menjadi incaran banyak bangsa sejak dahulu.
         Tidak aneh jika pengaruh kebudayaan yang berkembang di Mesir, Mesopotamia dan kemudian juga Yunani sangat berpengaruh terhadap Palestina.
         Reaksi terhadap pengaruh itu bermacam-macam. Ada yang gigih memperjuangkan identitas budaya dan agama Israel, ada yang hanyut. Ketegangan antara keduanya sangat terasa dalam tulisan-tulisan PL.
         Juga dalam percaturan politik negara-negara besar Mesir dan Mesopotamia, Israel terseret-seret terpeit ke sana kemari. Dalam upaya mempertahankan diri, Israel kerap harus memihak kepada Mesir, lainkali kepada negara-negara Mesopotamia (Asyur, Babel, Siria). Tetapi sering juga terjadi salah hitung, sehingga umat Israel terpaksa menjadi taklukan salah satu negara besar tersebut.

A. MESIR
         Mesir kerap disebut sebagai “hadiah sungai Nil”. Negeri itu seluruhnya memang tergantung pada sungai Nil yang panjangnya 5000 km bersumber di dataran tinggi Afrika Tengah. Sungai ini mengalir ke utara dan bermuara di Laut Tengah. Karena Nil, Mesir menjadi tanah yang subur dan dikenal sebagai “gudang gandum”
         Penduduk di sepanjang sungai Nil yang makmur melahirkan peradaban manusia yang paling tua dan paling tinggi. Peninggalan yang terkenal adalah Piramide, yaitu makam-makam raja.
         Kebudayaan Mesir pun sangat mempengaruhi kebudayaan Israel. Kemakmuran Mesir menjadikan negara itu sebagai negara yang kuat dan disegani di kawasan itu.
      Mesir kuno terbagi atas dua kerajaan : Kerajaan hulu dan kerajaan hilir (sungai Nil). Di sekitar tahun 3100 – 2100 mereka bisa bersatu dibawah pemerintahan Firaun. Di masa ini banyak Piramida dibangun
      Di Negara ini Sejarah Perjanjian Lama tertoreh cukup dalam. Di sekitar tahun 1750-an Abraham telah singgah di Mesir (kej 12:10-20), Yakub dan keluarganya hijrah ke Mesir (Kej 45:16-47:12) – dan di sini pula umat Ibrani ditindas sebagai budak (Kel 1:1-14). Dan karena melarikan diri dari Mesir, Israel menjadi Umat Allah (Kel 3-13).
      Sekitar tahun 1200 SM, Mesir dibawah Rameses II menguasai Palestina. Mesir juga membantu Yerobeam sebagai pelarian politik dari Israel (1Raj 11:40), menyerbu Yehuda pada masa pemerintahan rehabeam (1 Raj 14:25-26).
      Hubungan dengan Mesir juga terkadang mesra. Mesir juga kerap menjadi sekutu Israel dalam upaya menghadapi kekuasaan kerajaan Mesopotamia: Asyur dan Babel (bdk Hos 7:11). Raja Salomo juga menjadi menantu Firaun (1 Raj 3:1-2)
      Di bidang sastra, terdapat sekitar 50 kata dalam PL yang dipinjam dari mesir (Mis Kej 41:43 “abrek” = bertelutlah)
      Di bidang agama, sekurangnya dua peristiwa yang terpengaruh dari pemujaan lembu Apis dari Mesir : peristiwa Anak Lembu Emas (Kel 32) dan penyembahan patung anak lembu oleh Yerobeam di Dan dan Betel (1 Raj 12).
      Agak aneh bahwa Yesaya pernah bernuat bahwa Mesir pada suatu hari akan bertobat dan YHWH akan menyebut mereka sebagai umatNya (Yes 19:16-25)

B. MESOPOTAMIA (IRAK)
         Nama Mesopotamia berarti “negeri diantara sungai-sungai”, yaitu Sungai Tigris dan Sungai Efrat. Kedua sungai itu bersumber dari daerah pegunungan utara (Turki). Kedua sungai ini mengalir ke selatan dan bermuara di teluk Persia. Berkat kedua sungai itu, mesopotamia menjadi daerah yang subur dan berkebudayaan tinggi.
         Di daerah itu berdiri negara-negara besar : Asyur, Babel dan Persia yang semuanya pernah menguasai Israel pada masa-masa tertentu.
         Nenek moyang Israel berasal dari Mesopotamia utara – yaitu daerah Haran di Padan-Aram antara S. Tigris dan Efrat (Abraham diperkenalkan sebagai orang Amori Yeh 16:3 – bdk Kej 28:1-9).
         Di masa Abraham (sekitar 1900 SM) telah ada beberapa suku yang menjadi negara di kawasan itu, yaitu suku Ur di bagian hilir, dekat teluk Persia. Abram berangkat dari sana menuju ke utara (Haran).
         Tahun 900 SM di sana tumbuh suatu negara : Asyur yang beribu kota di Niniwe. Asyur menjadi negara besar yang mencakup seluruh Mesopotamia, dan daerah sekitarnya termasuk Palestina, Syria dan Babel
         Sekitar th 700 SM Babel memerdekakan diri menjadi negara besar bahkan mengalahkan Asyur.
         Namun tidak lama kemudian th 550 SM muncul bangsa besar dari sebelah timur yang merebut seluruh Mesopotamia dan jajahannya: Persia (Iran)
         Th 333 SM seluruh daerah itu direbut oleh Alexander Agung dari Yunani.

C. Bangsa-bangsa Semenanjung Arabia
         Daerah semenanjung Arabia merupakan dataran tinggi yang sangat luas. Secara umum terbagi atas tiga wilayah besar :
      Arabia dari Petra di Barat Laut : Petra, Edom, Moab dan Transyordania
      Padang Gurun Arabia di daerah utara dan tengah
      Arabia yang beruntung di pesisir selatan
         Padang Gurun Arab yang sangat “kejam” merupakan penghalang fisik antara Mesir dan Mesopotamia – karenanya perjalanan dari timur dan barat terhalang dan mesti melalui utara ke selatan (lewat palestina)

i. MOAB DAN AMON

         Di daerah Transyordania (wil. Arabia Petra) adalah tempat tinggal dari beberapa bangsa yang menonjol dalam sejarah Israel: bangsa Moab, Amon dan Edom. Meski Israel kerap bermusuhan dengan bangsa-bangsa itu namun oleh Kitab Suci dianggap bersaudara. Amon dan Moab berasal dari keponakan Abraham, yaitu Lot (Kej 19:30-38).
         Moab dan Amon tidak mengijinkan orang isreal melalui daerah transyordania selatan untuk masuk tanah terjanji (Ul 2:9-37) karenanya mereka tidak diijinkan masuk sebagai umat Allah (Ul 23:3). Keduanya bermusuhan dengan Israel selama masa Hakim-hakim sampai kerajaan Israel bersatu dan pecah. Bahkan mereka yang membantu Babel merusak Yerusalem (bdk 1 Raj 24 dan Yer 37)
         Dewa-dewa orang Amon (milkom / Molokh 1Raj 11:7; 2Raj 23:10) dan Moab (Kamos – bdk 1Raj 11:7, 33) kerap mencemari ketaatan bangsa Israel.
         Orang Moab yang menjadi tokoh PL adalah janda Rut. Ia setia pada YHWH (Rut 1:16) dan namanya tercantum dalam silsilah Daud (Rut 4:13-22)

ii. EDOM
         Edom terletak di selatan Moab dari Sungai Zered sampai Teluk Arabia. Edom adalah keturunan Abraham melalui anak Ishak, yaitu Esau (Kej 25:19-26)
         Mereka bersaing keras dengan Israel sejak Keluaran sampai kejatuhan Yerusalem. Nabi Yesaya, Yeremia, Yehezhiel, Yoel, Amos, Obaja semuanya mengumumkan berita kehancuran bagi Edom. “Bangsa yang kepadanya Tuhan murka sampai selama-lamanya” (Mal 1:2-4)

iii. AMALEK DAN MIDIAN
         Dua bangsa di semenanjung Arabia Utara : Amalek dan Midian.
         Amalek juga keturunan Esau (Kej 36:12, 16). Mereka berperang melawan Israel dalam perjalanan ke Tanah Terjanji (Kel 17:8-16) dan menindas  Israel di jaman hakim-hakim (Hak 6:3; 7:12). Karena serangan di masa keluaran itu, Bilangan 24:20 dan Ulangan 25:17-19 menubuatkan kehancuran mereka.
         Midian adalah bangsa pengembara. Mereka pun keturunan Abraham dan tinggal di Arabia Utara (Kej 25:1-2, 18). Midian disebut juga Kusyan (Hab 3:7).
         Yusuf dijual kepada bangsa ini (Kej 37:25-36) dan Musa menikah dengan wanita Midian dari marga Yitro dalam pelarian di Sinai (Kel 2:15-22).
         Selama periode Hakim-hakim, mereka termasuk bangsa yang menindas Israel (Hak 6:2; 7:2)
         Di luar itu, Israel juga berurusan dengan berbagai suku badui dari gurun pasir Arabia, a.l Syeba, Kedar, Arab, dsb

D. NEGARA-NEGARA TETANGGA YANG KECIL

         Wilayah Palestina tidak hanya ditinggali Israel saja, beberapa negara kecil juga menetap di situ. Sepanjang sejarah umat Israel banyak berurusan dengan mereka.
         Yang pertama adalah bangsa Filistin di Pesisir Pantai Laut tengah jurusan ke Mesir. Mereka berasal dari Asia Depan dan pulau Kreta. Lama sekali Israel terus terancam oleh bangsa Filistin. Namun di tahun 604 SM bangsa ini punah karena imperalisme Babel (Nebukadnezar) yang membawa mereka ke pembuangan.
         Di tanah Libanon (Pantai Laut Tengah ke arah timur) terdapat dua kota (negara) pelabuhan dan perdagangan yang kecil namun kuat : Tirus dan Sidon.
         Dan setelah masa pembuangan Babel, muncul bangsa baru : Samaria, yang merupakan bangsa campuran antara penduduk Israel (Utara) yang tersisa karena pembuangan Asyur (Th….) dengan bangsa-bangsa lain. Mereka tetap menjalankan agama Israel meski tidak murni. Bangsa Israel yang pulang dari pembuangan tidak mengakui mereka setara dengan yang murni (2 Raj 17)

Tidak ada komentar: